Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Kita Memilih Penghargaan Yang Instan?

23 Mei 2021   08:23 Diperbarui: 17 Juni 2021   21:29 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebiasaan yang baik | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Itu semua adalah bias kognitif yang mengecoh otak kita. Bias yang sangat berbahaya, karena kita menjadi seakan-akan hanya hidup di masa sekarang.

Padahal kita tahu semua kebiasaan positif tadi, mulai dari bangun pagi, kemudian olahraga dan tidak makan junk food, adalah penghargaan bagi diri kita sendiri di masa depan.

Penghargaan dalam bentuk tubuh yang bugar, jantung yang sehat dan bisa menikmati masa depan yang lebih baik.

Selain itu, hal yang terburuk adalah kita tidak sadar bahwa masa depan itu bukan hanya milik kita. Masa depan kita juga adalah milik orang-orang yang kita sayangi.

Menatap Masa Depan. Sumber: Foto oleh Benjamin Davies di Unsplash
Menatap Masa Depan. Sumber: Foto oleh Benjamin Davies di Unsplash
Hyperbolic Discounting Ini Membuat Kita Mengambil Keputusan Yang Buruk

Selain membahayakan diri kita di masa depan, hyperbolic discounting ini juga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang buruk, karena mendorong mengambil keputusan yang impulsif dan instan.

Apalagi otak kita memang cenderung suka hal-hal yang sifatnya instan dan jangka pendek. Secara naluriah, hal ini akan membuat kita mengabaikan penghargaan jangka panjang.

Coba sekarang kita bayangkan contoh lain, merokok. Kebiasaan yang satu ini memang memberikan aliran dopamin yang menyenangkan, tapi tanpa sadar kita mempertaruhkan kesehatan masa depan. 

Belum lagi timbul masalah baru, kecanduan nikotin. Padahal saya yakin kita tahu bahwa merokok itu memang berbahaya, tapi kita tetap saja melakukannya.

Menurut saya ini semua bermuara pada satu pandangan bahwa "diri kita sekarang" dan "diri kita masa depan", adalah dua orang yang berbeda.

Itulah mengapa lebih nyaman menunda lari pagi. Lebih menikmati junk food daripada kesehatan jantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun