Mohon tunggu...
Nanang Setiana
Nanang Setiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Imers, SEO Specialist, Web Content Writer, Web Dev, Blogger.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kompetensi Itu Tegas Warnanya atau Abu-abu?

17 September 2018   22:19 Diperbarui: 18 September 2018   17:04 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Untuk Prasasti di Negeri Kami

Alkisah, di sebuah kerajaan besar, diadakan sayembara untuk memilih Juru Adat Spiritual. Pangkatnya 2 tingkat di bawah sang Raja. Tugasnya bisa lebih ekstra dari Sang Raja, setidaknya dari sisi waktu.

Sayembara dilakukan karena Sang Juru Adat Spiritual yang ada sudah akan memasuki masa purna tugas di usianya yang sudah masuk kategori kasepuhan kerajaan.

Juru Adat Spiritual, selain memangku tugas mengurusi administrasi pemanfaatan dana kerajaan untuk aktivitas sosial, kebudayaan, pemberdayaan, dan hal-hal yang bersifat umum, seperti penyediaan sarana dan pra sarana, juga memiliki tugas utama menjadi yang terdepan ketika ada berita duka dalam kerajaan seperti kematian, bencana alam, dan musibah-musibah yang terjadi. 

Juru Adat Spiritual juga adalah jabatan untuk pimpinan spiritual dalam pesta dan kegiatan perayaan lainnya di sekitar kerajaan. Kelahiran, Pernikahan, dan lainnya wajib melibatkan atau wajib atas sepengetahuan Sang Juru Adat Spiritual.

Periode sayembara berlangsung selama 12 kali purnama. Pada purnama ke 3, setelah sayembara diumumkan, tidak ada satupun rakyat yang mendaftar. Sampai kemudian Sang Raja langsung berinisiatif berkeliling negerinya untuk mencari calon terbaik.

Tindak tanduk Sang Raja mendorong petinggi lainnya melakukan hal yang sama. Dan pada sekitar purnama ke 5, terjadi kesepakatan antara Sang Raja dengan Para Petinggi yang memiliki pengaruh kuat di kerajaan, untuk menelurkan satu nama saja sebagai pemangku jabatan yang kosong, yaitu jabatan Juru Adat Spiritual.

Cerita Untuk Prasasti di Negeri Kami
Cerita Untuk Prasasti di Negeri Kami
Satu nama tersebut yang dipilih Pihak Kerajaan untuk dicalonkan sebagai Juru Adat Spiritual yang baru, bukanlah sosok sempurna, ia sama seperti rakyat pada umumnya. 

Secara ekonomi, termasuk kategori biasa, belum termasuk kategori Saudagar. Secara keilmuan, juga termasuk biasa, walau sudah mendapat sebutan tuan Guru, satu nama tersebut belum termasuk kategori Penasehat Kerajaan. 

Usianyapun masih relatif muda, jika nanti jadi dilantik, maka dalam jajaran punggawa kerajaan merupakan petinggi dengan usia paling muda.

Hanya saja, kecondongan pilihan pada Satu Nama ini adalah karena ia adalah sosok yang selama ini menanam kebaikan, menebar kesantunan, menjadi penyubur bagi aneka kegiatan positif di kerajaan, serta menjadi penjaga kerajaan dalam nilai-nilai yang disukai Sang Pencipta (Allah Subhanahu wata'ala)

Dimulailah "kampanye" calon satu nama yang diunggulkan Sang Raja dan banyak petinggi kerajaan oleh kalangan Petinggi Kerajaan kepada rakyat. Rakyat di banyak titik di sekitar kerajaan menyambut positif dengan satu nama yang digembar-gemborkan akan menjadi Juru Adat Spiritual yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun