Mohon tunggu...
Najwah Ap
Najwah Ap Mohon Tunggu... Penulis - Mengungkapkan perasaan dengan kata-kata. Pelajar penyuka sastra dan bahasa asing.

Penyuka musik barat, kpopers dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pembalasan | Bagian 2

15 Maret 2020   14:31 Diperbarui: 15 Maret 2020   14:29 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     "Cuma masalah kipas angin doang, kenapa kalian gitu banget?" Ujar si gadis yang sedari tadi hanya diam. 

     "Bacot lu!" 

     Ia menghela napas. Mereka membela yang salah, membela temannya mati-matian sampai membuat manusia tak bersalah itu sakit hati. Mau tahu betapa sabarnya gadis ini menahan hasrat membunuh? Sabar sekali. Padahal, berkali-kali tangannya hendak mengambil gunting di kolong meja. 

     Ia menatap sahabatnya yang nampak marah itu. Mau membela diri pun tak bisa, kerumunan anak itu sangat anarkis. Yang bermasalah sih hanya dua orang, tetapi yang membela sebumi pertiwi. Lucu sekali anak-anak bodoh itu. 

     Padahal, hanya karena kipas angin yang katanya, sih "barisan gue gak kena" itu, walau sebenarnya sudah pernah gadis itu bilang "matikan saja kalau mau". Ya, daripada ribut, bukan? Lebih baik dimatikan saja, kipas harga tiga ratus ribu itu bahkan bisa ia beli sendiri. Untuk apa juga diributkan? 

     Tetapi, kata-kata kurang ajar dan hinaan yang diberikan oleh mereka itu terdengar bagai gaungan tak henti-henti. Ya, biarkanlah mereka tertawa bahagia. Karena ....

     ... Tahu tidak? Si gadis itu diam-diam merencanakan sesuatu yang hebat, lho.

***

Kalau aku bersimpuh darah, jua hilang tanpa arah

Lihat sinar disisi barat, disitulah fana datang

Entah apa artinya, kau tanamkan luka pada insan disana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun