Mohon tunggu...
Najwa Filzah Faiza
Najwa Filzah Faiza Mohon Tunggu... Mahasiswa rantau di Kota Pahlawan

Suka nulis, travelling, baca novel fiksi, juga tidak ketinggalan scrolling medsos

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Goa Jegles, Objek Wisata di Kediri yang Bikin Pikiran Auto Fresh

22 Februari 2025   12:12 Diperbarui: 22 Februari 2025   12:12 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Penulis. Goa Jegles, Objek Wisata di Kediri yang Bikin Pikiran Auto Fresh

Penuh dengan serangga dan hewan liar, berbau tidak sedap, lembab, pengap, sekaligus gelap adalah bayangan kita semua jika mendengar tentang goa. Tak dapat dipungkiri bahwa itu semua memang karakteristik identik dari keindahan alam yang satu ini. Apakah memang benar semua goa seperti itu adanya? Tentu saja tidak. Beberapa goa justru menyimpan keeksotisannya tersendiri, contohnya Goa Jegles.

Siapa sangka goa dengan kondisi yang masih perawan alias masih alami ini berlokasi di Kediri? Iya betul, Kediri memang terkenal dengan monumen SLG (Simpang Lima Gumul) yang digadang-gadang mirip dengan monumen Arc de Triomphe di Paris. Namun, ternyata di balik kemegahan SLG masih terdapat keeksotisan Goa Jegles. Lokasinya berada di Desa Kepung, Kecamatan Keling, Kabupaten Kediri yang tergolong jauh dari pemukiman warga dan dihimpit oleh lahan pertanian masyarakat setempat ini menjadikannya sebagai wisata hidden gem yang belum banyak diketahui orang.

Sejarah Keberadaaan Goa Jegles

Percaya atau tidak, setiap destinasi wisata di Indonesia pasti memiliki kisah sejarah yang terkadang mengandung mitos-mitos tertentu. Sama seperti destinasi wisata lain yang memiliki sejarahnya masing-masing, Goa Jegles yang kini menawarkan keindahan, keelokan, dan keeksotisan juga mempunyai kisah sejarah yang dapat membuat bulu roma bergidik seketika.

Dulunya, Goa Jegles dipercaya sebagai tempat untuk bersemedi atau bertapa guna memperoleh kekuatan atau petunjuk tertentu kepada Sang Pencipta. Cerita tentang Goa Jegles yang angker karena menjadi tempat bertapa dan saksi bisu peristiwa G30S/PKI mulai tersebar dari mulut ke mulut. Sejak saat itulah, goa ini tidak terjamah tangan manusia. Lambat laun, Goa Jegles mulai tertutup oleh rerimbunan pepohonan. Tak jarang ada beberapa warga yang membuang sampah sembarangan di sekitar goa pula. Miris sekali, bukan? Goa yang tidak bersalah pun nyatanya tetap dijadikan "pelampiasan" oleh manusia-manusia yang tidak berperasaan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Goa Jegles mulai dibersihkan, dirawat, dan diresmikan sebagai destinasi wisata alam sekaligus sarana edukasi yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Sumber: Dokumentasi Penulis. Pintu Masuk Goa Jegles
Sumber: Dokumentasi Penulis. Pintu Masuk Goa Jegles

Beberapa ahli berpendapat bahwa Goa Jegles ini terbentuk alami karena aktivitas vulkanik gunung berapi, yakni Gunung Kelud yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi goa. Akses menuju Goa Jegles sendiri terbilang cukup mudah dan bisa diakses kendaraan roda dua maupun roda empat. Hanya saja, sesaat sebelum memasuki kompleks goa, wisatawan akan disuguhi jalanan yang cukup terjal, sempit, sekaligus sepi dengan tanaman tebu milik warga di samping kanan dan kiri jalan. Bagi yang ingin menikmati keeksotisan Goa Jegles, alangkah baiknya berbarengan dengan teman, keluarga, saudara, atau pasangan karena akan sangat rugi jika pemandangan yang disuguhkan oleh Sang Maha Kuasa ini hanya dinikmati sendirian.      

Keindahan Goa Jegles yang Menyihir Mata

Untuk menikmati keindahan Goa Jegles, kita perlu menuruni beberapa anak tangga yang sedikit curam. Meskipun anak tangganya lumayan terjal dan curam, namun semua akan terbayar ketika memandang panorama Goa Jegles yang sangat eksotis, elok, dan tentunya instagrammable. Semua orang yang melihatnya pasti akan tersihir oleh lekukan dan susunan stalaktit dan stalagmit di Goa Jegles yang sarat akan seni.

Sumber: Dokumentasi Penulis. Cahaya Matahari Masuk Melalui Celah di Goa Jegles
Sumber: Dokumentasi Penulis. Cahaya Matahari Masuk Melalui Celah di Goa Jegles
Di ujung Goa Jegles sendiri terdapat Pancuran Panguripan, yakni sumber mata air yang hingga kini masih mengeluarkan air meskipun aliran airnya tidak deras lagi. Masyarakat setempat percaya bahwa aliran air dari Pancuran Panguripan ini akan memberikan efek awet muda dan dapat dijadikan pengobatan alami untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik penyakit jasmani maupun rohani.

Sumber: Dokumentasi Penulis. Pancuran Panguripan
Sumber: Dokumentasi Penulis. Pancuran Panguripan
Selain itu, aliran air dari Pancuran Panguripan ini juga menghidupi berpuluh-puluh ikan di bawah jalan setapak di sepanjang goa. Airnya sendiri sangatlah bening bagaikan air hujan yang baru turun dari langit. Umumnya, ikan akan berenang lincah dan gesit ke sana kemari, namun ikan-ikan di Goa Jegles pergerakannya sangatlah tenang sama halnya dengan aliran air yang mengalir dari Pancuran Panguripan. Begitu tenang dan menyejukkan hati.

Sumber: Dokumentasi Penulis. Ikan-Ikan Berenang di Aliran Air Pancuran Panguripan
Sumber: Dokumentasi Penulis. Ikan-Ikan Berenang di Aliran Air Pancuran Panguripan

Keunikan Goa Jegles Dibandingkan Goa Lainnya

Berbeda dengan goa-goa lain yang identik dengan kondisi yang gelap, lembab, dan pengap, Goa Jegles yang letaknya di bawah permukaan tanah ini justru memberikan akses bebas untuk cahaya matahari masuk melalui celah-celah goa yang lumayan lebar. Jika berkunjung ke Goa Jegles, tidak perlu khawatir merasa gerah atau kepanasan saat berada di dalam goa karena rasanya justru sangat sejuk ditemani angin sepoi-sepoi yang berasal dari celah-celah goa. Meskipun letaknya di bawah permukaan tanah dan sedikit curam, tetapi cahaya matahari yang masuk, udara segar, dan hawa yang sejuk sangat mendukung para pengunjung untuk mengabadikan momen-momen nan estetik di dalam goa. Terlebih lagi bagi pencinta alam yang hobi fotografi dan videografi, dijamin nggak akan bisa melupakan momen indah bersama Goa Jegles.

Sumber: Dokumentasi Penulis. Lekukan Stalaktit dan Stalagmit di Goa Jegles
Sumber: Dokumentasi Penulis. Lekukan Stalaktit dan Stalagmit di Goa Jegles
Di samping keindahan di dalam goa yang menyihir mata, jika kita keluar dari kompleks utama goa maka akan nampak sebuah terowongan kecil bawah tanah yang mulut terowongannya mulai tertutup rimbunnya pepohonan. Terowongan kecil ini disebut dengan Arung Kuno. Arung Kuno merupakan sebuah teknologi hidrologi atau sistem pengairan kuno yang diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit atau bahkan lebih tua, yakni pada zaman Kerajaan Kadiri. Adanya Arung Kuno menjadi bukti kuat bahwa leluhur kita memiliki kemampuan mencari dan membangun sistem pengairan dengan sarana yang seadanya. Sayangnya, kini Arung Kuno tidak lagi dialiri air dan kondisinya kering kerontang. Hanya dengan melihat bentuk terowongan inilah kita bisa mengetahui gambaran para leluhur saat membuat dan mencari sumber air untuk kebutuhan sehari-hari.

Sumber: Dokumentasi Penulis. Arung Kuno, Sistem Pengairan Zaman Kerajaan Kadiri
Sumber: Dokumentasi Penulis. Arung Kuno, Sistem Pengairan Zaman Kerajaan Kadiri
Unik sekali, bukan? Menariknya lagi, untuk menikmati keindahan Goa Jegles cukup dengan membayar parkir dan menyumbang biaya perawatan seikhlasnya. Tanpa mengeluarkan biaya berlebih, kita sudah bisa cekrak-cekrek sana sini sambil berdecak kagum melihat kecantikan Goa Jegles yang tak ada duanya. Tidak sampai di situ saja, persis di sebelah pintu keluar Goa Jegles terdapat sungai Serinjing yang suara gemericik aliran airnya menenteramkan hati dan jiwa. Meski dulunya Goa Jegles dianggap angker oleh masyarakat setempat, bukan berarti goa ini tidak layak untuk dikunjungi. Justru di situlah letak kecantikan dan pesonanya. Demi menikmati kecantikan yang luar biasa, tentu memerlukan perjuangan yang tidak biasa pula, kan?

Sumber: Dokumentasi Penulis. Akses Jalan Menuju Sungai Serinjing
Sumber: Dokumentasi Penulis. Akses Jalan Menuju Sungai Serinjing

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun