Mohon tunggu...
Naily Syafithri
Naily Syafithri Mohon Tunggu... Mahasiswa Sarjana Akuntansi

-Mahasiswa Sarjana Akuntansi -NIM 43223010046 -Fakultas Ekonomi dan Bisnis -Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB -Dosen : Apollo,Prof. Dr,,M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey

12 Oktober 2025   21:43 Diperbarui: 12 Oktober 2025   21:43 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan dan kantor akuntan publik perlu membangun budaya organisasi yang menekankan empati, transparansi, dan tanggung jawab sosial.
Misalnya:

  • Menyusun laporan keberlanjutan (sustainability report) dengan pendekatan naratif yang jujur, bukan hanya formalitas.

  • Mengembangkan standar etika internal yang menekankan dialog dan refleksi moral, bukan sekadar kepatuhan administratif.

  • Mengapresiasi keputusan akuntan yang mempertahankan integritas meskipun tidak menguntungkan secara finansial.

Dalam dunia yang penuh tekanan ekonomi, empati menjadi bentuk keberanian moral.
Hermeneutika mengajarkan bahwa pemahaman sejati lahir dari partisipasi batin terhadap kehidupan orang lain.

4. Akuntansi sebagai Sarana Pemberdayaan Sosial

Pendekatan hermeneutik juga membuka peluang besar untuk membangun akuntansi yang berpihak pada kemanusiaan.
Di masyarakat desa, komunitas adat, atau lembaga sosial, akuntansi dapat digunakan sebagai bahasa solidaritas, bukan sekadar alat kontrol.

Contohnya:

  • Mengembangkan sistem akuntansi partisipatif untuk koperasi dan UMKM yang menekankan keadilan dan kebersamaan.

  • Mendorong praktik akuntansi sosial dan lingkungan sebagai wujud empati terhadap generasi mendatang.

  • Memanfaatkan akuntansi untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga keagamaan, yayasan, dan komunitas lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun