Mohon tunggu...
Nailaturrochman Hanifah
Nailaturrochman Hanifah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pencinta bau buku baru

Nailaturrochman Hanifah lahir di Pasuruan, 9 Februari. Menempuh pendidikan di salah satu sekolah negeri, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Horror: Bus Hantu

10 September 2021   21:08 Diperbarui: 10 September 2021   21:22 3488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lelaki itu terdiam, tak menjawab.

Semua masih terasa normal, Lily masih fokus dengan ceritanya. Namun tiba-tiba saat mereka melewati gerbang tol, gadis itu baru menyadari jika tak ada lagi suara bising.

Merasa ada yang tak beres, Lily mulai mendongak.

Deg!

Semua berubah, kini dinding bus yang semulanya putih bersih menjadi rusak dan penuh darah. Para penumpang yang sebelumnya biasa kini bermuka rusak bahkan hancur, dan menatap Lily.

Jantung gadis itu berpacu cepat, apa-apaan ini!

Menoleh, Lily menoleh hendak mencari tahu bagaimana keadaan lelaki yang duduk disampingnya, bagaimana pun juga Lily sudah menganggap lelaki itu teman barunya.

Tertegun, kini di sampingnya terlihat seorang lelaki yang tidak memiliki mata, rambutnya terlihat kaku karena darah. Pipinya bolong sebelah entah karena apa, dan... Cukup! Ini sangat seram!

Tubuh Lily sedikit bergetar, pertama kali melihat hal yang menyeramkan. Pikirannya benar-benar kosong, apa yang harus ia lakukan?

Berdoa! Ya, benar. Ia harus berdoa!

Lily mulai melafalkan semua doa maupun surat yang terlintas di benaknya, ia benar-benar takut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun