Mohon tunggu...
nahdhia elma maisya pramesti
nahdhia elma maisya pramesti Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi saya membaca, terutama buku fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Pembelajaran Fisika: Modul Ajar Vektor Berbasis Problem Based Learning (PBL) Untuk Kelas XI

19 September 2025   11:35 Diperbarui: 19 September 2025   11:34 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran fisika kerap dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik. Rumus yang kompleks dan abstraksi konsep sering kali membuat fisika terasa jauh dari kehidupan nyata. Namun, sebuah inovasi pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) yang dituangkan dalam Modul Ajar Fisika Materi Vektor untuk Kelas XI SMA mencoba menjawab tantangan tersebut.

Modul ini disusun oleh Nahdhia Elma Maisya Pramesti, guru fisika di SMA Negeri 3 Semarang, pada tahun 2025. Kehadiran modul ini diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan media ajar yang lebih interaktif, kontekstual, dan mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta didik.

Mengapa Vektor Penting dalam Fisika?

Vektor merupakan salah satu konsep dasar dalam fisika. Hampir seluruh fenomena fisika, mulai dari gaya, kecepatan, percepatan, hingga medan listrik dan magnet, melibatkan besaran vektor. Sayangnya, banyak siswa masih kesulitan dalam merepresentasikan vektor, baik secara grafis maupun analitis.

Melalui modul ini, peserta didik tidak hanya diajak memahami definisi vektor dan cara operasinya, tetapi juga dituntun untuk mengaitkan konsep vektor dengan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, bagaimana menentukan arah perahu saat melawan arus sungai atau bagaimana tim SAR menghitung resultan gaya ketika helikopter beroperasi di medan bencana

Pendekatan Problem Based Learning (PBL)

Keunggulan utama modul ini adalah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dalam pendekatan ini, peserta didik tidak hanya menjadi penerima informasi pasif, melainkan subjek aktif yang memecahkan masalah kontekstual.

Prosesnya melibatkan beberapa tahapan, antara lain:

  1. Mengamati fenomena atau masalah.

  2. Merumuskan pertanyaan dan hipotesis.

  3. Melaksanakan penyelidikan melalui diskusi kelompok dan analisis data.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun