Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pagi

4 Januari 2020   08:00 Diperbarui: 4 Januari 2020   08:01 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: freevector.com)

nyawaku berkumpul kembali
sukmaku menyatu lagi

kulipat selimut
mengusir pergi serentetan mimpi
bangun mendapati diri

udara segar berbinar
embun-embun bening menggelinding
matahari siap bersinar
bunga-bunga mulai mekar
burung-burung riang bersiul,
saling berkelakar
langit polos tanpa make-up
hari telah tersingkap

setiap pagi
kulahirkan orok-orok prestasi
hasil senggamaku dengan pangeran depresi

selalu kurindu
kembali

tinta menulis
pagi

(Denpasar-Bali, Jum'at 19 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun