redup di tungku pandangan lisut
awan berarak menutup
mendung berentet membuntut
menguburmu sesaat telungkup
beringsut dari larut
ketika rembulan meredup
engkau meriapiku tak hendak surut
meski mulutku terkatup
bulir-bulir do'a tercerabut
tak lagi terbesut
jauh-dekat jarak-Mu di degub
kembali rembulan-Mu meredup
(Denpasar-Bali, Jum'at 14 November 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!