Mohon tunggu...
Nadya Diviandini
Nadya Diviandini Mohon Tunggu... Universitas Indonesia jurusan Administrasi Perkantoran

Menyukai seni, sejarah, dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Kersen dan Si Mawar

8 Maret 2025   13:52 Diperbarui: 11 Maret 2025   17:03 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kersen (Sumber : Pinterest)

Mawar (Sumber : Pinterest)
Mawar (Sumber : Pinterest)

Sudah tiga minggu sejak Cheryl pulang ke rumah neneknya, ia merasa ada yang janggal dalam dirinya. Semenjak ia dihina teman sekelasnya karena ia memiliki wajah yang buruk rupa. Ia selalu dibilang kurang merawat diri, bahkan tak jarang ia mendapat kata-kata yang tidak pantas.

Saat itu, Cheryl seperti biasa mengurung diri di kamarnya. Ia menatap pohon kersen yang masih berbuah ranum dari jendela sambil meneteskan air matanya. Ia merasa sudah tidak tahan dengan hinaan teman-temannya.

Apa salahku? Mengapa aku diperlakukan seperti ini? batin Cheryl bersamaan dengan air matanya yang menetes bagai sungai yang mengaliri wajahnya.

Tiba-tiba Nenek Hydra--nenek Cheryl masuk ke kamarnya. Ia melihat Cheryl yang masih meratapi kejadian itu. Ia perlahan mendatangi cucunya yang masih diselimuti duka.

"Ada apa, Cucuku Sayang? Mengapa kamu menangis? Bukannya kamu tadi pagi seharusnya masuk sekolah?" tanya neneknya.

"Nenek, apa iya, aku tidak cantik? Padahal dari segi nama, namaku bagus. Ada apa dengan diriku, Nek?" Cheryl bertanya sambil memeluk neneknya, air matanya masih saja menetes.

"Kamu cantik, Cucuku. Kamu cantik secantik namamu. Memangnya ada apa?" tanya neneknya.

Cheryl menceritakan kejadian sebenarnya.

Tiga minggu yang lalu semenjak Cheryl masih aktif bersekolah, Cheryl kerap mendapat ejekan dari teman-temannya.

"Eh, Si Kersen sudah datang!" teriak Beno--teman Cheryl.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun