Mohon tunggu...
Nabilla Allysah
Nabilla Allysah Mohon Tunggu... Marketing

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pembelajaran Diferensiasi : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Kebutuhan yang Berbeda

2 Juni 2025   22:18 Diperbarui: 2 Juni 2025   22:18 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
contoh penerapan strategi diferensiasi dikelas

Deferensiasi adalah konsep dalam Pendidikan yang merujuk pada proses penyesuaian pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan siswa yang berbeda-beda. Jadi, Sistem pembelajaran deferensi adalah model pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk memenuhin kebutuhan belajar siswa yang berbeda beda sesuai dengan kemampuan, munat dan gaya belajar masing-masing siswa dan juga untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran siswa sehingga mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka.

Berikut beberapa contoh pembelajaran diferensiasi:

  • Deferensiasi konten : yaitu dengan menyediakan materi pembelajaran yang berbeda-beda untuk siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda. Contohnya, siswa dengan pemahaman tinggi dapat diberikan materi yang lebih kompleks, sedangkan siswa degan membutuhkan bantuan tambahan dapat diberikan materi yang lebih sederhana.
  • Diferensiasi Proses: yaitu dengan Menyediakan aktivitas belajar yang berbeda-beda untuk siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda. Contohnya, siswa yang lebih suka belajar secara visual dapat diberikan materi dalam bentuk video atau gambar, sedangkan siswa yang lebih suka belajar secara auditori dapat diberikan materi dalam bentuk audio.
  • Diferensiasi Produk: Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan hasil belajar mereka dalam bentuk yang berbeda-beda. Contohnya, siswa dapat memilih untuk membuat presentasi, menulis esai, atau membuat proyek untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran.
  • Diferensiasi Lingkungan: Menyediakan lingkungan belajar yang berbeda-beda untuk siswa dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Contohnya, siswa yang membutuhkan ketenangan dapat belajar di ruang yang lebih tenang, sedangkan siswa yang lebih suka belajar dalam kelompok dapat belajar di ruang yang lebih kolaboratif.

Beberapa strategi diferensiasi yang dapat digunakan antara lain:

  • Pembelajaran berbasis kemampuan: Menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan siswa.
  • Pembelajaran berbasis minat: Menyesuaikan pembelajaran dengan minat siswa.
  • Pembelajaran berbasis gaya belajar: Menyesuaikan pembelajaran dengan gaya belajar siswa.
  • Penggunaan teknologi: Menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran diferensiasi.

Contoh konkret pembelajaran diferensiasi dalam kelas adalah:

  • Tiered Assignments: Memberikan tugas yang berbeda-beda untuk siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda. Contohnya, siswa yang lebih maju dapat diberikan tugas yang lebih kompleks, sedangkan siswa yang membutuhkan bantuan tambahan dapat diberikan tugas yang lebih sederhana.
  • Learning Centers: Menyediakan stasiun belajar yang berbeda-beda untuk siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda. Contohnya, stasiun belajar yang menyediakan materi dalam bentuk video, audio, dan teks.
  • Choice Boards: Menyediakan pilihan bagi siswa untuk memilih aktivitas belajar yang mereka sukai. Contohnya, siswa dapat memilih untuk membuat presentasi, menulis esai, atau membuat proyek untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran.

Dengan menggunakan pembelajaran diferensiasi, guru dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam, meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun