Ladder diagram : apa itu ladder diagram? dan apa kelebihan dan kekurangan?
Ladder diagram adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan untuk membuat program pada PLC (Programmable Logic Controller). PLC adalah suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. Ladder diagram memiliki bentuk yang mirip dengan diagram rangkaian listrik, sehingga mudah dipahami oleh orang yang memiliki latar belakang teknik elektro.
Ladder diagram terdiri dari dua bagian utama, yaitu bus bar dan rung. Bus bar adalah garis vertikal yang ada di sisi kiri dan kanan diagram, yang menunjukkan sumber tegangan atau aliran arus. Rung adalah garis horizontal yang menghubungkan bus bar kiri dan kanan, yang berisi simbol-simbol input, output, atau instruksi lainnya. Simbol-simbol ini merepresentasikan perangkat-perangkat yang terhubung dengan PLC, seperti sakelar, lampu, sensor, motor, relay, timer, counter, dan sebagainya.
Simbol pada ladder diagram
Ada beberapa jenis simbol yang sering digunakan dalam ladder diagram, antara lain:
- Kontak Normally Open (NO): Simbol ini berbentuk dua garis sejajar yang terputus di tengah. Kontak NO akan tertutup dan menghantarkan arus jika input yang berkaitan dengan simbol ini diberi tegangan atau dinyalakan. Sebaliknya, kontak NO akan terbuka dan memutuskan arus jika input tersebut tidak diberi tegangan atau dimatikan.
- Kontak Normally Closed (NC): Simbol ini berbentuk dua garis sejajar yang tersambung di tengah. Kontak NC akan terbuka dan memutuskan arus jika input yang berkaitan dengan simbol ini diberi tegangan atau dinyalakan. Sebaliknya, kontak NC akan tertutup dan menghantarkan arus jika input tersebut tidak diberi tegangan atau dimatikan.
- Coil: Simbol ini berbentuk lingkaran dengan huruf di dalamnya. Coil merepresentasikan output dari PLC, seperti lampu, motor, relay, dan sebagainya. Coil akan aktif dan memberi tegangan pada output jika rung yang mengandung coil tersebut memiliki kontinuitas arus dari bus bar kiri ke kanan.
- Timer: Simbol ini berbentuk kotak dengan huruf T di dalamnya. Timer adalah sebuah instruksi yang dapat menghitung waktu sesuai dengan nilai yang ditentukan. Timer memiliki dua parameter, yaitu preset dan accumulator. Preset adalah nilai waktu yang diinginkan, sedangkan accumulator adalah nilai waktu yang terhitung saat timer aktif. Timer memiliki dua jenis kontak, yaitu kontak NO dan kontak NC. Kontak NO timer akan tertutup jika accumulator sama dengan atau lebih besar dari preset. Kontak NC timer akan terbuka jika accumulator sama dengan atau lebih besar dari preset.
- Counter: Simbol ini berbentuk kotak dengan huruf C di dalamnya. Counter adalah sebuah instruksi yang dapat menghitung jumlah pulsa atau sinyal masukan sesuai dengan nilai yang ditentukan. Counter memiliki dua parameter, yaitu preset dan accumulator. Preset adalah nilai hitungan yang diinginkan, sedangkan accumulator adalah nilai hitungan yang terjadi saat counter aktif. Counter memiliki dua jenis kontak, yaitu kontak NO dan kontak NC. Kontak NO counter akan tertutup jika accumulator sama dengan atau lebih besar dari preset. Kontak NC counter akan terbuka jika accumulator sama dengan atau lebih besar dari preset.
Kelebihan dan kekurangan ladder diagram
Diagram ladder memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
- Membuat program PLC yang mudah dibaca dan dipahami oleh orang yang terbiasa dengan logika berbasis relai dan rangkaian kontrol.
- Memudahkan proses debugging dan troubleshooting karena dapat melihat animasi aliran daya pada diagram.
- Menyediakan dokumentasi sendiri yang menjelaskan fungsi dan tujuan dari program PLC.
- Menyesuaikan gaya pemrograman sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.
Diagram ladder juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
- Memerlukan banyak memori untuk menyimpan program PLC karena setiap elemen grafis membutuhkan beberapa bit informasi.
- Tidak cocok untuk pemrograman yang kompleks dan membutuhkan operasi matematika atau manipulasi data yang canggih.
- Tidak kompatibel dengan semua jenis PLC dan mungkin memerlukan konversi ke bahasa lain jika ingin menggunakan PLC yang berbeda.
Kesimpulan
Ladder diagram adalah bahasa pemrograman untuk PLC, yaitu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industri. Ladder diagram memiliki bentuk yang mirip dengan diagram rangkaian listrik, dengan dua bagian utama, yaitu bus bar dan rung. Bus bar menunjukkan sumber tegangan atau aliran arus, sedangkan rung menunjukkan simbol-simbol input, output, atau instruksi lainnya. Ada beberapa jenis simbol yang sering digunakan dalam ladder diagram, antara lain kontak NO, kontak NC, coil, timer, dan counter. Simbol-simbol ini merepresentasikan perangkat-perangkat yang terhubung dengan PLC dan memiliki fungsi-fungsi tertentu. Diagram ladder juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan diagram ladder antara lain adalah mudah dibaca, memudahkan debugging, menyediakan dokumentasi, dan menyesuaikan gaya pemrograman. Kekurangan diagram ladder antara lain adalah memerlukan banyak memori, tidak cocok untuk pemrograman yang kompleks, dan tidak kompatibel dengan semua jenis PLC.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI