Diagram ladder memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
- Membuat program PLC yang mudah dibaca dan dipahami oleh orang yang terbiasa dengan logika berbasis relai dan rangkaian kontrol.
- Memudahkan proses debugging dan troubleshooting karena dapat melihat animasi aliran daya pada diagram.
- Menyediakan dokumentasi sendiri yang menjelaskan fungsi dan tujuan dari program PLC.
- Menyesuaikan gaya pemrograman sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.
Diagram ladder juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
- Memerlukan banyak memori untuk menyimpan program PLC karena setiap elemen grafis membutuhkan beberapa bit informasi.
- Tidak cocok untuk pemrograman yang kompleks dan membutuhkan operasi matematika atau manipulasi data yang canggih.
- Tidak kompatibel dengan semua jenis PLC dan mungkin memerlukan konversi ke bahasa lain jika ingin menggunakan PLC yang berbeda.
Kesimpulan
Ladder diagram adalah bahasa pemrograman untuk PLC, yaitu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industri. Ladder diagram memiliki bentuk yang mirip dengan diagram rangkaian listrik, dengan dua bagian utama, yaitu bus bar dan rung. Bus bar menunjukkan sumber tegangan atau aliran arus, sedangkan rung menunjukkan simbol-simbol input, output, atau instruksi lainnya. Ada beberapa jenis simbol yang sering digunakan dalam ladder diagram, antara lain kontak NO, kontak NC, coil, timer, dan counter. Simbol-simbol ini merepresentasikan perangkat-perangkat yang terhubung dengan PLC dan memiliki fungsi-fungsi tertentu. Diagram ladder juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan diagram ladder antara lain adalah mudah dibaca, memudahkan debugging, menyediakan dokumentasi, dan menyesuaikan gaya pemrograman. Kekurangan diagram ladder antara lain adalah memerlukan banyak memori, tidak cocok untuk pemrograman yang kompleks, dan tidak kompatibel dengan semua jenis PLC.