Mohon tunggu...
Nabila Shobawa
Nabila Shobawa Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Focus on the positives and be grateful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berdamai dengan Ibu Tiri

8 Juli 2020   19:10 Diperbarui: 8 Juli 2020   18:59 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apa pendapatmu mengenai ibu tiri?"

Ibu tiri identik dengan perebut suami orang sekaligus perebut ayah bagi anak-anak. Siapa yang tak kesal dan terbakar api cemburu jika suami dan ayahnya di ambil oleh orang lain. 

Sebagai seorang anak tentu perpisahan orang tua menjadi hal yang memberatkan. Broken home tak jarang berdampak sangat besar bagi tumbuh kembang anak, kurang nya kasih sayang kedua orang tua tidak segan bagi anak untuk bertindak gegabah dan berbuat konyol.

Ibu tiri sangatlah kejam. Sungguh tak punya hati nurani hingga meluluh lantakan rumah tangga orang lain. Yang tak lain anak lah menjadi korban di dalamnya. Saat anak memiliki orang tua yang tidak lengkap tentu ada perasaan dimana ia merasa berbeda. 

Berbeda dari teman-teman yang lain membuat anak menjadi kecil hati hingga berdampak pada prestasi. Tak jarang jarang jika anak dengan kasus broken home menjadi salah satu kasus paling berpengaruh di Indonesia. 

Tak salah jika seorang anak membenci ibu tiri. Baginya, ibu tiri lah yang menyebabkan kedua orang tuanya terluka dan menjadikan ibunya sakit hati. Namun, apakah dengan perasaan benci menjadikan keadaan seperti semula kembali? 

Orang Jawa menyebutnya "Mbok enom" adalah sebutan ibu tiri "Emane ya alon-alon" yang artinya "Sayangnya pun pelan-pelan," maksud dari pernyataan ini adalah ibu tiri akan sayang kepada anak tiri secara perlahan itu pun jika ada suami atau ayah dari anak tersebut,  jika tidak ada ya...  Entah bagaimana jadinya. Hmmmm.

Sebagai makhluk sosial, sudah sepantasnya jika harus menerima kedaan yang demikian. Tak ada gunanya jika terus memendam perasaan kesal, marah dan benci pada ibu tiri. Sudah saatnya untuk berdamai dengan ibu tiri. Meski perasaan anak yang terus bergejolak dalam hati yang tidak siap menerima kehadiran ibu tiri karena menggeser posisi ibu dengan merebut ayah dari pangkuan sang ibu.

Memendam perasaan benci justru hanya akan menambah beban pikiran dan bisa jadi salah satu penyakit yang nantinya hanya akan merugikan diri sendiri. 

Mulailah untuk membuka hati dan memaafkan kesalahan ibu tiri. Sebagai anak, teruslah meraih prestasi dan mengejar mimpi,  tak ada lagi yang beeranggapan hanya karena ibu tiri mimpi jadi tak dapat di raih. 

Lemah Ayu,  Kertasemaya, Indramayu,  Jawa Barat

Rabu, 8 Juli 2020 18:56

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun