Mereka pun berpencar mencari jalan masuk ke kota ini. tak disangka Tio menemukan sebongkah batu berserakan serta batu berukuran raksasa dengan ukiran yang melambangkan simbol kuno,Tio langsung meneriaki kay “KAAYY SEPERTINYA AKU MENEMUKAN SESUATU”. Mendengar itu Kay bergegas menuju ke arah Tio , “gimana Yo” tanya Kay dengan nafas tersengal sengal , “lihat batu besar itu terdapat symbol yang berantakan, dan bebatuan kecil berserakan disekitar batu itu, ini janggal” ujar Tio bergaya seperti detektif memecahkan misteri.
“ini seperti adegan film fantasi tontonanmu , bebatuan kecil ini kemungkinan potongan dari batu besar itu, kita bisa menyusunnya seperti puzzle Yo” celetuk Kay teringat film fantasi itu.
Mereka langsung menyusun bongkahan demi bongkahan kedalam lubang yang ada, seketika tanah yang mereka pijak bergetar “batunya terbelah Yo” , “wah hebat film fantasi yang kita tonton membuahkan hasil kan Kay” Tio berlagak seperti orang yang bijak dalam memilih film. “cuma kebetulan saja itu mah” celetuk Kay tak mau mengakuinya.mendengar itu Tio hanya membuang wajah tak peduli ‘bodo amat’.
Batu besar itu terbuka lebar membuka portal kecil yang kian membesar terbentuk sempurna.
“ayo masuk , kita sudah menemukan kota si pawang hujan, Yo” ajak Kay menggandeng tangan Tio mereka bersama masuk ke dalam.
WHHOOSHHH angin berhembus kencang membawa mereka cepat menuju cahaya terang yang sangat menyilaukan mata, perlahan angin mulai melambat pertanda segera sampai, anginpun akhirnya berhenti pertanda mereka telah sampai.
Kay dan Tio mengerjap-ngerjapkan mata tak percaya akan disambut semua ini, anak-anak bermain sapu melayang di udara, ibu-ibu memasak hanya dengan menggerakkan telunjuk,ada juga yang sedang membaca hanya menggerakkan tangan untuk membalik halaman, semua ini tidak masuk akal benar- benar berada di dalam film fantasi yang mereka tonton.
“hey nak kalian sedang ngapain?” sapa salah satu wanita menjentikkan jemarinya membuat mereka focus kembali. “h-hay bu “ jawab Kay dengan mulut gemetar ,sebab wanita ini mengenakan jubah hitam lusuh dengan mengacungkan tongkat sihir kearah mereka.
“kay,dia siapa? jahat atau baik?” bisik Tio memegang lengan Kay bergetar takut.
“saya Rei,kalian siapa?’ ajak wanita itu berkenalan sambal mengangkjat tangannya ingin bersalaman
“s-s-saya Tio, i-i-ni sahabat saya Kay, k-kita s-sahabat sejati, jadi sahabat untuk selamanya, bersama dan sa-“ , “Yo kita kenalan bukan mau konser” potong Kay menyenggol pundak Tio , “maaf Kay, reflek” pipi Tio memerah malu.