“nih sama mantol juga biar ga sakit” ujar Tio dari balik gorden berjalan ke arah Kay sembari menyodorkan baju dan mantolnya.Kay langsung menyambarnya menuju ruang ganti.
Perjalanan mereka dimulai dari sini
disepanjang jalan mereka hanya melihat kekosongan disertai angin berhembus kencang dan petir menyambar, Kay bergidik ngeri melihatnya , Tio sang pemberani menyemangati Kay "tidak usah takut , petir itu hanya rintangan kecil masih banyak rintangan besar menunggu didepan sana Kay". Kay menoleh pada Tio tersenyum mengangguk dan kembali bersemangat lebih dari sebelumnya.
Dua hari berlalu saat mereka sedang kelelahan beristirahat di sebuah gedung kosong. tiba-tiba Tio tidak sengaja melihat dari kejauhan orang melakukan sihir teleportasi seperti portal menuju kota lain , "Kaayy lihaat tadi ada orang bisa buka portal seerti di film fantasi" ujar Tio bergegas mengajak Kay mendekat kesana, Kay dan Tio shock melihat kenapa hanya hamparan tanah luas sejauh mata memandang tidak ada satupun bangunan berdiri disana.
"kamu menipuku, aku bukan bocil lagi Yo" Kay kesal sembari menghentakkan kakinya kembali ke tempat istirahat
"tidak Kay aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, suerr" ujar Tio berusaha menyakinkan Kay dengan muka serius.
"buktinya hanya tanah kosong, kebanyakan nonton fantasi Yo" ledek Kay tertawa melepas kekesalan nya tadi
"tapi kota paling ujung barat letaknya benar disini kan Kay, apa ada teknologi canggih mengelilingi kota ini sehingga tidak dapat ditembus oleh manusia biasa? atau benar adanya dunia lain itu" ungkap Tio berasa paling tau
"kaan konyol Yo, ga ada begituan didunia kita" Kay bersikukuh tak percaya
"bentar , kalo ada pawang hujan berarti ada kekuatan lain juga disini Kay, ada yang menciptakan jenis kekuatan itu kemudian muncullah kekuatan lain." Tio mulai memikirkan hal-hal seru , ide fantasi itu terus bermunculan di otaknya.
"benar juga, kalo begitu kita harus mencari tahu bagaimana cara bisa menembusnya" Kay mulai tertarik dengan omongan fantasi Tio.