Semua Orang Suka Tulisan

Siapa yang tidak mengenal tulisan? Pasti semua tahu, (kecuali yang belum bisa baca). Entah mengapa diawal pekan ini terbesit pernyataan kata "TULISAN". 

Pernyataan ini pun muncul karena aku sudah lama sekali tidak mengolah kata menjadi sebuah tulisan yang minimal cukup layak untuk dibaca. Aku tidak mungkin memaksa otakku untuk menulis tulisan yang berat, maka dari itu aku membuka blog ini dengan suguhan-suguhan artikel ringan terlebih dulu.

Mengenai sebuah tulisan, kita tidak bisa terlepas dari satu kata ini. Setiap hari kita membaca tulisan, bukan? Entah itu membaca tulisan dari buku, dari gadget, ataupun dari media lainnya. So, apa yang membuat tulisan itu menjadi membosankan dan memuakkan bagi kita semua?

Ada. Pasti ada suatu tulisan yang membuat kita jadi eneg dan malas untuk membacanya. Seorang anak pemalas yang sedang malas-malasnya sekolah membaca buku pelajaran, misalnya. Semua tulisan disana pasti terasa membosankan dan serasa tidak ada satu pun kata yang nempel di otak. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Bisa terjadi karena sebuah faktor. Setelah mendengar kata "pelajaran" contohnya, bila dari hati saja sudah ikut menolak untuk belajar, apa kabar dengan otak? Pasti otak juga ikut-ikutan enggan untuk membaca tulisan itu.

Beda halnya ketika kita membaca tulisan dari gadget dan membaca pesan dari seorang teman dekat. Sensasinya akan berbeda sekali dibanding kita membaca tulisan pada mata pelajaran. 

Membaca pesan dari seorang teman dekat apalagi dia membalasnya pun akan menjadi sesuatu yang mengasyikkan sekali, bukan..? Anehnya, kita akan betah membaca tulisan-tulisan darinya dari matahari terbit hingga terbenam.

Hal ini terjadi karena memang pada dasarnya hati terbuka lebar-lebar untuk membaca pesan dari teman dekat dibanding dengan mata pelajaran. 

Ternyata memang betul kunci dari sebuah permasalahan malas atau semangatnya kita membaca tulisan adalah berasal dari hati. Ketika hati menolak, maka otak juga akan menolak. Ketika hati menerima, maka otak akan dengan mudah menerima (juga). Namun, tidak selamanya hati harus dituruti karena tidak selamanya benar.

Percaya atau tidak, pada dasarnya semua orang itu ternyata suka dengan tulisan, bukan? Kembali lagi dari awal. Entah itu mengenai ilmu pengetahuan, kegiatan, bahkan hal-hal yang membahas sesuatu yang konyol. Kita akan mencintai sebuah tulisan tergantung dengan konteks, suasana, atau bahkan kebutuhan otak kita.