Mohon tunggu...
nabielaalleyda
nabielaalleyda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Netflix Addict

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (21107030098)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ini Penyebab Kamu Banyak Pikiran (Tips Mengatasi Overthingking)

8 Juni 2022   20:30 Diperbarui: 8 Juni 2022   20:57 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : health.detik.com

Untuk kamu yang sedang membaca artikel ini sambil tiduran, atau sambil siap-siap menutup hari, atau mungkin sambil rebahan saya pengen nanya deh pernah gas i kamu bertanya tanya pada diri sendiri, gini contohnya "kalau misalkan aku ngambil langkah ini, gimana ya? Dan kamu memikirkan masa depan sekeras itu yang sebenarnya ketika kamu sudah menjalaninya hal- hal yang kamu pikirkan hal- hal yang kamu cemaskan sebelumnya itu tidak terjadi.

Tetapi terkadang tika membayangkan misalkan tentang masa lalu kita pasti sering mikir dan bertanya- tanya "coba aja kalau misalnya uas gua belajar lebih keras mungkin akan lebih tinggi nilainya" begiu contoh simpelnya. Atau kadang soal masa depan kita berfikir "kalau misalnya gua ngelakuin ini apakah akan terjadi seperti ini ya? Nah padahal sebenarnya masa lalu dan masa depan itu bukan ada dibawah kontrol kita kan?

Tapi dari sana karna kita memikirkan it uterus terusan, jadinya kita akan merasa lebih buruk dengan realita yang kita alami saat ini karna di otak kita akan otomatis memikirkan kemungkinan- kemungkinan yang bahkan itupun belum tentu terjadi.

Terkadang kita meciptakan beberapa scenario yang mungkin gagal kita alami direalita yang akhirnya malah membuat kita jadi ovethingking soal masa lalu dan masa depan dan pastinya kita akan menyesali itu. Terus beberapa dari kalian pasti bertanya "pikiran seoerti ini itu nnormal ga sih? gimana ya cara menguranginya?

Nah mungkin itu adalah 2 pertanyaan yang akan muncul di kepala kamu ketika memikirkan hal- hal seperti ini dan sebenarnya itu adalah pertanyaan yang sering muncul di benak banyak orang. Dan beruntung sekali untuk kamu yang sedang membaca artikel ini well, kamu berada di artikel yang tepat, karena aku akan membei tahu jawaban sebenarnya normal ga si? Dan bagaimana sih cara mengatasinya?

Nah kalaukamu merasa sendirian ketika kamu sedang merasakan ini sebenarnya ini adalah masalah yang wajar dan ini adalah masalah yang sangat umum yang dialami oleh berbagai macam orang. Masalah overthingkin ini sangat menarik jika ini dijelaskan menggunakan konsep Counterfactual Thinking.

Nah apa sih Counterfactual Thingking itu? Secara bahasa Counterfactual ini berarti kontras dari hal yang terjadi jadi scenario-scecario "what if" atau " kalau aja aku gini" nah itu biasanya ada;ah Counterfacrtual Thingking ini membahas tentang bagaimana jika realita yang kita jalani dulu atau bahkan masa lalu yang sudah lewat bisa beda dari sesungguhnya ketika kita melakukan hal itu berbeda.

Jadi ketika kita mikir atau ngomong " kalau aja" atau "seandainya"  nah itu sebenarnya kita sedang mengekspresikan pikiran- pikiran yang Counterfactual, nah pertanyaan utamanya sebenarnya itu sehat ga sih? well sebenarnya Counterfactual Thingking itu normal bahkan sebenarnya kita butuh juga untuk kehidupan sehari- hari.

Controfactual ini sebenarnya juga bisa membantu kita di berbagai hal mulai dari melawan tingkah laku, membuat kita mempertimbangkan alternative yang ada bahkan sampai mendatangkan inside baru untuk membuat diri kita berkembang misalnya, kalau misalkan kamu sedang terjebak macet dan kamu mikir "ah harusnya gua mengambil jalan pintas nihbukan jalanan yang ini" nah itu sebenarnya bisa membuat kita belajar untuk mengambil jalan pintas nantinya jadi ini bisa membantu kita untuk menyelesaikan maasalah yang kita alami.

Bahkan Counterfactual Thingking ini sebenarnya dapat membuat kamu merasa nyaman dengan diri kamu sendiri. tapi karena pada dasarnya Counterfactual Thingking ini bergerak dari kata (seandainya) atau intinya adalah angan- angan yang belum pasti bisa juga tidak sesuai dengan hasilnya atau bahkan salah dan ini lagi- lagi adalah wajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun