Walaupun pada dasarnya kisahnya dari negeri dongeng. Seperti Shrek yang sering menggunakan kata-kata, dan komedi yang dipahami orang dewasa Puss In Boots juga seperti itu.
Ada beberapa adegan yang kurang cocok untuk ditonton anak-anak. Puss In Boots: The Last Wish cocok untuk usia dewasa walaupun memang tidak sampai mendapatkan rating RED tentunya.Â
Beberapa adegan yang kurang cocok untuk anak-anak ialah tampilan cipratan darah, karakter yang meregang nyawa, dan penggambaran minuman alkohol yang digantikan dengan susu. Ya tentu hal itu disesuaikan dengan konteks dari karakter utamanya yang seekor kucing.Â
Rating film ini sendiri mendapatkan  PG-13 (Parental Guidance under 13), yang artinya film ini mengandung konten atau unsur yang mungkin tidak cocok ditonton sendirian oleh anak yang beranjak ABG, sehingga butuh pengawasan orang dewasa. Jadi bijaklah jika ingin mengajak anak untuk menonton.Â
Si Kucing orange berulah
Setelah menonton filmnya ada beberapa kesadaran yang baru didapatkan. Puss ternyata seekor kucing orange. Kucing orange sempat viral beberapa waktu yang lalu karena, tingkah dan polanya berbeda dari kebanyakan kucing lainnya.
Ada rasa yang kebetulan dengan kucing dunia nyata Puss dalam film ini bertindak agak lain. Ya, walaupun ini cocoklogi semata tapi, cukup seru dengan fakta ini. Puss termasuk golongan kucing orange yang suka berbuat onar hehehe
Refleksi karakter yang humanis
Entah bagaimana caranya kreator dari Puss in Boot bisa mengemas kisah ini menjadi menarik. Pesan dari tiap karakter begitu memikat hati sebagai manusia.Â
Puss yang kalut karena, tersisa satu nyawa harus gegap ketakutan dengan kematian yang membuat ia resah tiap waktu dan tidak berani mengambil resiko.
Goldi seorang yatim piatu yang diadopsi keluarga beruang, harus egois mengincar Wish Star untuk mendapatkan orang tua kandungnya, yang dimana sebenarnya ia sudah miliki yaitu keluarga beruang yang sudah mengadopsi dirinya.