Mohon tunggu...
Natalia
Natalia Mohon Tunggu... Guru - Menemukan kebahagiaan, panggilan, dan makna lewat pendidikan

Sharing is caring and changing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menghadirkan Agustinus dalam Kelas Abad 21, Refleksi dengan Menentang

17 Desember 2020   11:52 Diperbarui: 17 Desember 2020   12:05 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kelas penentang merupakan pendekatan reflektif, yang dapat diaplikasikan untuk semua jenis pembelajaran, daring maupun luring, untuk menjelaskan materi pada umumnya, atau juga untuk pendidikan karakter. Penyampaian materi tetap menjadi bagian dari proses pembelajaran  dalam kelas penentang ini, namun dengan durasi antara 20 - 30 % dari total jam pelajaran. 

Selanjutnya adalah kegiatan reflektif yang interaktif antara guru dan siswa dan juga antar siswa agar mereka bisa menikmati pembelajaran dan pemahaman yang sebenarnya. Kegiatan reflektif interaktif ini adalah dalam bentuk diskusi, yang bukan hanya sekedar sesi tanya jawab, namun dengan pertanyaan dan perbincangan yang akan membawa siswa ke pemahaman yang utuh. 

Dalam proses diskusi ini, guru memanfaatkan keyakinan masing-masing siswa sebagai peluang untuk dapat memulai diskusi karena keyakinan inilah yang akan berperan sangat penting dalam proses pemahaman. Membuat pertanyaan dengan melibatkan keyakinan siswa juga akan meningkatkan motivasi siswa untuk berpartisipasi karena merasa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Peran guru dalam menyiapkan jenis pertanyaan yang tepat sangatlah penting dalam membuka peluang untuk seseorang bisa belajar, yaitu membantu siswa memahami secara utuh. 

Jenis pertanyaan yang tepat di kelas penentang ini adalah tipe pertanyaan dialektis, yaitu pertanyaan yang logis, yang akan membuat siswa mempertanyakan kebenaran dari informasi yang diterimanya dengan menentang keyakinan mereka. Tujuan dari pertanyaan penentang ini bukanlah untuk guru bisa memamerkan kemampuan dan pengetahuannya ataupun untuk membuat siswa merasa malu, melainkan untuk membantu siswa berefleksi, melibatkan Sang Guru Batin untuk membuat siswa memaknai informasi tersebut dengan membandingkan kebenaran informasi yang diterima dengan keyakinan mereka. 

Pertanyaan-pertanyaan penentang ini akan membuat siswa menganalisis makna dan kebenarannya dengan melibatkan Sang Guru Batin dalam mendapatkan pencerahan.  sehingga pada akhirnya mereka bisa mengalami pemahaman yang utuh dan sempurna. Tidak hanya itu, siswa juga bisa menentang keyakinan teman sebayanya dan gurunya. 

Di sinilah, guru, sebagai sosok yang sudah pernah melewati proses pencerahan, pertama memiliki kapasitas untuk menuntun siswa ke dalam proses pemahaman yang utuh; kedua bisa menilai apakah siswa sudah memiliki pemahaman yang utuh yang diharapkan. Kegiatan ini juga menjawab tuntutan kebutuhan kelas untuk melengkapi siswa dengan keterampilan abad 21 dan industri 4.0 seperti keterampilan memecahkan masalah, berpikir kritis, inisiatif, dan berpikir analitis.

Guru dan informasi yang disampaikan hanya bisa memfasilitasi pembelajaran tetapi tidak bisa membuat siswa belajar. Pembelajaran terjadi saat seseorang merefleksikan kebenaran dan mendapatkan pencahayaan dari Guru Batin sehingga dapat memaknai informasi secara utuh. Kelas penentang merupakan salah satu metode reflektif interaktif yang memberikan kesempatan siswa untuk merenung lewat pertanyaan-pertanyaan yang menentang kebenaran dan keyakinan mereka sehingga Sang Guru Batin bisa memberikan pencahayaan dan pada akhirnya siswa memiliki pemahaman yang utuh tentang informasi yang diterimanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun