Kelelahan yang cukup panjang, iya badan merasa sangat lelah dan butuh istirahat. Sehingga mengalami ketindihan.
Cemas dan stress, kedua hal ini menjadi salah satu pemicu terjadinya ketindihan atau sleep paralysis.
Lantas apakah perlu merasa khawatir setelah mengalami ketindihan? Sebetulnya nggak perlu khawatir berlebihan. Cukup evaluasi dan perbaiki kualitas dan waktu tidur.
Berupaya kurangi kecemasan dengan tetap berolahraga jika ada waktu luang dan melatih pemikiran untuk atasi stress yang melanda.Â
Jika perlu, detox sosial media sementara waktu. Situasi saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Bisa jadi yang saya alami dialami juga sama banyak orang.Â
Tuntutan hidup, harus terus bekerja dan kurang istirahat. Mau bagaimana? Oleh karenanya saat ada sedikit waktu luang coba manfaatkan buat istirahat sejenak.Â
Menjaga hati dan pemikiran agar tidak terus menerus khawatir, ketakutan dan cema s berlebihan.Â
Agar bisa mengurangi insomnia base on pengalaman: olahraga lari, olahraga jalan kaki atau olahraga yoga via lihat dari Chanel YouTube. Mandi sehari dua kali, makan makanan berserat dan sejam sebelum tidur, jauhkan handphone dari genggaman dan penglihatan.Â
Poin jauhkan handphone adalah yang paling sulit saya lakukan. Kenapa? Karena saya suka khawatir ada pekerjaan mendadak dan lainnya. Segitunya ya, namun ini fakta. Bahkan bukan cuma saya, beberapa teman mengalami hal serupa.Â
Semakin kesini, saya berpikir jernih. Sudah melakukan Effort maksimal. Apa salahnya saya beristirahat sejenak? Memenuhi hak tubuh dan sebagai bentuk menyayangi diri sendiri.Â
Bukankah agar dapat bekerja maksimal, saya butuh badan yang sehat. Badan yang sehat tak tercipta serta merata tanpa adanya istirahat mumpuni.Â