Bayu mengangkat bahu. "Mungkin tempat yang nggak masuk akal? Kayak... ruangan yang nggak ada di denah sekolah?"
Dina langsung tersentak. "Denah sekolah! Kita bisa cek di ruang kepala sekolah!"
Mereka bertiga saling pandang. Ini gila, tapi juga sangat menarik.
Denah yang Tidak Sesuai
Malam itu, mereka menyelinap ke sekolah setelah jam pelajaran berakhir. Dengan hati-hati, mereka memasuki ruang kepala sekolah melalui jendela yang tidak dikunci.
Di rak buku, mereka menemukan beberapa lembar denah lama sekolah. Raka membandingkan denah itu dengan peta yang biasa mereka lihat di mading.
"Lihat ini!" seru Raka pelan. "Di denah lama, ada sebuah ruangan di belakang ruang penyimpanan alat olahraga. Tapi di denah terbaru, ruangan itu hilang!"
Bayu melipat tangan di dadanya. "Jadi ada ruangan yang seharusnya ada, tapi sekarang 'nggak ada'? Gimana cara kita memastikan?"
Dina tersenyum penuh arti. "Kita cek langsung ke sana."
Pintu yang Tersembunyi
Mereka bergegas ke ruang penyimpanan alat olahraga, tempat di mana ruangan itu seharusnya berada. Ruangan itu dipenuhi rak kayu tua dan bola-bola yang sudah kempes.
Bayu menempelkan telinganya ke dinding belakang. "Kayaknya ini bukan dinding asli. Coba ketuk."
Raka mengetuknya pelan. Tok! Tok! Tok!---bunyi yang terdengar berbeda dari dinding lain di sekitarnya.