Mohon tunggu...
Mutiara Tyas Kingkin
Mutiara Tyas Kingkin Mohon Tunggu... Freelancer - Educators

These are my collection of words to share with you. Hopefully, it will bring a good vibe to the readers.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbincang dengan Pak Rustam Pendamping Disabilitas Tunanetra di Kube Mata Hati

15 September 2022   13:09 Diperbarui: 15 September 2022   13:14 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang relawan untuk mendampingi penyandang disabilitas, tentu bukan perihal mudah yang bisa dilakukan oleh semua orang. Membutuhkan kesediaan hati dan energi yang besar, untuk turut serta menangani penyandang disabilitas secara langsung baik dari segi fisik, emosional, hingga finansial. 

Meski begitu, peran pendampingan penyandang disabilitas sangatlah penting, karena penyandang disabilitas memerlukan sentuhan penanganan untuk membantu keberlangsungan hidup mereka di tengah-tengah masyarakat.

Mari berkenalan dengan Bapak Rustam Sutanto (46), yang berdomisili di Balecatur, Gamping, Sleman. Pak Rustam adalah seorang pendamping penyandang disabilitas. Sampai saat ini, Pak Rustam masih mendampingi di Kube Mata Hati bagi penyandang disabilitas tunanetra. Di mana sebelumnya beliau juga pernah tergabung di Dinas Kota 2010 dan CIQAL (Center for Improving Qualified Activity in Life of Disabilitas) 2014.

Kube atau singkatan dari Kelompok Usaha Bersama sendiri dibentuk baik bagi disabilitas maupun non-disabilitas, berbasis kemiskinan. Kube ini bertujuan untuk pendampingan dan membangun komunikasi. "Sebenarnya ada dua Kube, yang satu Kube Rahmat Abadi itu anggotanya gabungan dari basis data PPDI (Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia). Jadi, ada tuna daksa, tuna grahita, dan tuna netra. Kalau Kube Mata Hati memang khusus hanya untuk tunanetra," jelas Pak Rustam. 

Kube Mata Hati didirikan sejak tahun 2015. Memiliki lokasi yang terpencar, karena merupakan irisan dari kantor PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia) Yogykarta. Kube Mata Hati mengambil 10 orang untuk dibina. Pengambilan nama Mata Hati sendiri memiliki filosofi, meski mereka tidak bisa melihat dengan mata, namun tetap mempunyai mata yang lebih tajam yaitu mata hati. "Walaupun tunanetra, ada ketajaman melihat secara hati," jelas Pak Rustam.

Penyandang disabilitas tunanetra di Kube Mata Hati, berkarya menjadi tukang pijat untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Termasuk menyekolahkan anak-anak mereka minimal hingga bisa lulus SMA. 

Selain itu, Kube Mata Hati juga memiliki kegiatan rutin yang mendapatkan bantuan dana (termasuk dana membeli peralatan untuk memijat) yaitu, pelestarian melakukan simpan-pinjam untuk kelompok mereka, dan juga IKS (Iuran Kesetiaan Sosial).

Pelatihan pijat lanjutan/dokpri
Pelatihan pijat lanjutan/dokpri

Adapun tantangan-tangan yang dihadapi selama menjalani pendampingan bagi penyandang tunanetra di Kube Mata Hati yaitu, masalah finansial teman-teman tunanetra dan misskomunikasi dengan sopir ojek online. Terlebih, waktu itu mengalami pandemi covid-19 yang menyebabkan teman-teman tunanetra di Kube Mata Hati vakum memijat, karena tidak bisa bersentuhan langsung dengan pelanggan.

 "Karena mereka tunanetra. Misal, mau datang ke pertemuan itu menggunakan ojek online, dan itu berbayar. Malah bayarnya mahal. Trus, ketika mereka memanggil ojolnya itu, sering misskom dengan sopir. Meskipun HPnya sudah di set sesuai kebutuhan mereka. Nah, pas dipinggir jalan itu, sopir sudah datang-mereka tidak tahu karena tidak melambaikan tangan. Membuat si sopir marah. Jadi, ya harus didampingi sampai naik ke mobilnya. Lalu, pada kegiatan-kegiatan lain, yang biasanya mereka tanyakan itu soal bantuan." Ungkap Pak Rustam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun