Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Kasus Bunuh Diri Meningkat Akhir-Akhir Ini? Yuk Lebih Peduli Diri dan Orang Lain

24 Desember 2023   20:06 Diperbarui: 24 Desember 2023   20:13 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Pixabay/anemone123

Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, korban sudah berada di sekitaran rel kereta api Sragi dan terlihat seperti orang bingung sejak pukul 17.00 WIB. 

"Pada pukul 20.30 WIB saksi melihat dari kejauhan, tiba-tiba saat ada kereta melintas korban langsung melarikan diri dan seakan melakukan bunuhdiri dengan cara menabrakan diri ke kereta," 

Dari identitas korban diketahui bahwa ia bernama SDM (25) yang berstatus mahasiswi Unwahas Semarang. 

Jujur, sebagai masyarakat biasa, saya merasa miris membaca berita mengenai bunuh diri akhir-akhir ini. Jumlahnya meningkat. Bahkan yang terbaru, ada keluarga di Malang yang nekat bunuh diri dan meninggalkan satu anak saja. 

Ada apa sebenarnya sehingga lebih banyak orang memilih mengakhiri hidup dengan cara-cara yang mengerikan. 

Seharusnya, ini menjadi observasi kita bersama bahwa mental health bukan sesuatu yang bisa kita sepelekan. 

Setiap orang butuh teman


Manusia tak bisa sendiri. Setiap orang butuh manusia lain untuk membersamai. Beberapa orang mungkin pernah berkata kalau bunuh diri artinya imannya lemah. 

Benarkah demikian? 

Entahlah. Sebenarnya banyak faktor yang bisa membuat manusia nekat melakukan bunuh diri. Agama memang bisa menjadi salah satu pencegah, tapi bukan berarti pelaku bunuh diri adalah orang yang lemah iman. 

Pada kasus bunuh diri di Malang, tetangga korban mengatakan bahwa si ayah rajin sholat di masjid dan cukup relijius. Tentu, relijiusitas ini berkaitan dengan keimanan seseorang. 

Tiap orang punya masa down dalam hidup. Bila pada masa-masa down itu ia tak mendapat kekuatan untuk bangkit dan menemukan jalan keluar, bisa jadi terpikir upaya untuk melakukan tindakan ekstrim. Nauzubillah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun