Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Heritage of Toba: Ketika Folklore, Sains, dan Wisata Menjadi Satu Kesempurnaan

26 September 2021   23:47 Diperbarui: 27 September 2021   00:35 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spot ciamik untuk melihat Danau Toba dan Samosir (Gambar : Travel Diva)

Spot ciamik untuk melihat Danau Toba dan Samosir (Gambar : Travel Diva)
Spot ciamik untuk melihat Danau Toba dan Samosir (Gambar : Travel Diva)

Masuknya Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark tentu bukan tanpa alasan. Tempat tersebut memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal, khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati. 

Berangkat dari pengakuan itu, membuat pemerintah harus "Gercep" melakukan inovasi bagi pengembangan pariwisata di wilayah Kaldera Toba. Termasuk mengarahkan DSP Toba menjadi industri Mice (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) berkelas internasional.

Nah, dalam mengembangkan Toba sebagai destinasi wisata dan Mice berkelas internasional, ada 3 aspek yang perlu di perhatikan yakni atraksi, amenitas dan aksesibilitas.

Untuk atraksi--ya--Toba telah memiliki berbagai keunggulan yang bisa ditawarkan kepada para pengunjung. Misalnya, wisata religi, wisata budaya, wisata kuliner hingga wisata alam yang mengusung "Nomadic Escape".

Untuk amenitas, keramahan masyarakat, ketersediaan fasilitas hingga pemandu yang berkualitas menambah deret panjang kenyamanan yang bisa diberikan wisatawan ketika menjejak ke Kaldera Toba.

Sumber gambar : Pointsgeek.id dengan editan pribadi
Sumber gambar : Pointsgeek.id dengan editan pribadi

Untuk aksesibilitas, kaldera Toba termasuk tempat yang mudah dijangkau oleh siapapun karena dekat dengan Bandara Silangit yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam menggunakan Damri atau transportasi berbasis daring.

Editan Pribadi dari berbagai sumber
Editan Pribadi dari berbagai sumber

Besarnya peluang emas tersebut, membuat Mice di Indonesia Aja menjadi hal yang kerap digaungkan oleh beberapa pihak. Memang, Indonesia masih berada di peringkat 17 untuk industri ini. Namun, melihat besarnya potensi warisan Tuhan yang dimiliki Indonesia, membuat pengembangan 3 aspek (Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas) dalam sektor pariwisata perlu diseriusi.

Kesimpulan

Warisan adalah harta berharga yang akan dilungsurkan secara turun temurun ke anak cucu. Dari warisan itulah generasi-generasi muda menjadi kenal produk-produk budaya di masa lalu. Dengan demikian, sudah seharusnya warisan itu diolah sedemikian rupa sehingga bisa diterima dengan penuh rasa bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun