Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lansia Berpuasan Raih Kesempurnaan Pahala

13 Maret 2024   21:11 Diperbarui: 13 Maret 2024   21:16 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpuasalah -[ara lansia- Engkau Akan Sehat (Hamim Thohari Majdi)

Puasa dalam ajaran agama-agama, tidak saja mengandung nilai spiritual, ada pesan kesahatan yang ingin disampaikan kepada pemilik raga, bahwa ada saat-saat tertentu badan ini tidak membutuhkan asupan. 

Tiga hal sebagai naluri primitif umat manusia adalah makan, minum dan seksualitas. Kebutuhan akan makan dan minum tidak bisa ditunda dalam waktu yang lama, beda dengan kebutuhan seksualitas yang bisa dialihkan. Tiga aspek inilah yang menjadi fokus dalam puasa, diatur ritme dan waktunya. 

Bagi umat Islam puasa dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari untuk menghindari makan, minum dan hasrat seksual. Puasa tidak melarang sepenuhnya, tetapi memberi jadwal dan ini terbukti tidak ada yang menjadikan sakit, atau kematian disebabkan oleh puasa. Kecuali puasa-puasa yang dilakukan karena diluar ketentuan agama.

Hal yang menarik puasa kaitannya dengan kesehatan, justru ada justifikasi "puasalah agar kamu sehat", menunjukkan pengertian bahwa puasa menjadikan manusai sehat secara jasmani dan penyempurnaan sehat ruhani serta jiwa. betapa puasa memberikan ruang kepada manusia untuk melakukan recovery, membuah sel-sel yang telah mati dan meremajakannya, baik bagi anak-anak, remaja, dewasa ataupun lansia.

Trend beragama bagi kalangan lansia bukanlah fakta baru, terjadi seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan spiritualitasnya, ketika perjalanan hidup sudah melewati peta kehidupan dan masanya, maka secara otomatis pengalaman hidup menuju kepada pengalaman spiritual, mencari kepuasan hati melalui ibadah, membangun komunikasi kepada sang pencipta dan pemilik kehidupan secara intens dan jaraknya semakin dekat.

Tidak perlu khawatir bagi para lansia ketika harus berpuasa, apalagi dikaitkan dengan kesehatan, tentu haruslah dikonsultasikan dengan dokter, meminta saran, apakah ia diperbolehkan berpuasa? ingat bahwa lansia yang tidak berdaya tidak diwajibkan berpuasa. Artinya bagi mereka yang masih punya daya dan diiringi dengan punya kemampuan untuk melakanakan, maka perlu dimantapkan dengan berkonsultasi kepada dokter yang bisa meyakinkan untuk melaksanakan puasa di bulan Ramdhan.

Berkaitan dengan konsumsi obat, ya dokterlah yang bisa menjadwal ulang menyesuaikan dengan waktu makan dan minum yang diperbolehkan. Rekomendasi dokter sangat penting bagi pasiean dalam perawatan, agar puasanya tetap ruang dan menyenangkan.

Namun bagi lansia yang tidak ada gejala mengidap penyakit tertentu, justru harus dilatih secara perlahan, pun toh lansia tidak lagi banyak mengasup makanan dan minuman, apalagi penyaluran nafsu sahwatnya. Penting bagi keluarga yang memiliki lansia memberikan dukungan dan pendampingan untuk tetap bisa menjalan puasa penuh di bulan Ramadhan.

Pemberi tahuan tentang pentingnya puasa, disamping menyehatkan badan, juga menyehatkan ruhani, berpikir menjadi jernih dan hatinya semakin bersih, sehingga was-was tidk lagi ada, perasaan gembira bagi lansia didapat karena merasakan komunikasi dengan penciptanya semakin mesra, ibadah dan amal saleh itulah yang sering menghadirkan Tuhan dalam diri dan jiwa umat manusai, maka barang siapa yang hati dan jiwa ada dalam genggaman Allah, maka itulah tanda kebahagiaan telah diraih, jangan disia-siakan

Lansia Berpuasa Raih Kesempurnaan Pahala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun