Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Beda Selera

28 Mei 2022   10:55 Diperbarui: 28 Mei 2022   11:16 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beda Selera

pernah suatu ketika
seorang pria mengatakan
"maukah kau jadi pacarku?"

bukan getaran di dada
bukan pula rasa hangat di muka
hingga memperlihatkan wajah bersemu, malu
namun jiwa bergolak, meradang spontan
"Ogah," jawaban meluncur begitu saja

Ah, nostalgia masa remaja

pernah pula kejadian
hanya tatapan
kata-kata sapaan biasa
"lagi ngapain?"


seperti puting beliung
menerbangkan jiwa


kata-kata seperti hujan keajaiban
menumbuhkan bunga-bunga
seribu warna bermekaran
sapaan biasa menjadi awal cerita
kisah berlabuh dalam bahtera rumah tangga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun