Mohon tunggu...
musiroh muki
musiroh muki Mohon Tunggu... Guru

Terlahir di kota Surabaya 60 th yang lalu. Menghabiskan masa remaja di pesantren putri wali songo asuhan Mbah yai Adlan Aly, dan melanjutkan ke IAIN sampai pada program sarjana di tahun '82-'86. Aktif sbg penulis lepas, sejak awal periode Covid 2019. Alhamdulillah menghasilkan 14 buku antologi puisi, cerpen dan flash fiction bersama teman2 se Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Nak, Kamu Dimana?

24 Januari 2023   06:22 Diperbarui: 24 Januari 2023   06:43 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keputusan yang kamu ambil,

Sungguh menguras air mataku

Bagaimana tidak...

Disana... dijalan dan perkantoran

Anak muda menenteng map

Mencari pekerjaan.

Sementara... kau yang sudah mapan

Malah kau tinggal dengan tanpa perhitungan masa depan keluarga mu. Dalam hal ini, harus aku acungi jempol, kau memilih sesuatu yang tidak pernah dipilih oleh orang seusiamu. Dan lebih memilih bekerja di jalan yang penuh resiko.

        Hujan nak...kamu dimana...? 

Terlalu berat buatku, menerima keputusanmu, meski aku yakin... Ini bagian rencana Allah lewat keputusanmu. 

Sekuat apapun, hati seorang ibu akan terluka, jika melihat putranya sengsara. Harus keliling ditengah kota. Kadang uangnya pun  tak seberapa. 

Ada rencana Allah yang aku tak tahu, dari keputusanmu. Ada Rizqi Allah yang tersimpan untukmu dah harus kau kais dengan cara seperti itu.

Jika taqdir bukan dari ketentuan Allah, tentu aku berontak. Aku akan pimpin demo didepan pintu keadilan Allah.

Tapi tidak... Itu bukan ranahku, bukan hakku, bukan pula kekuasaan ku. Allah yang memiliki segalanya, segala yang kita punya.

Semoga Allah mengampuni kita, yang tak pernah memahami rencana Nya.

Sambi Bulu

24 Januari 2023

Bunda Rara 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun