Parman tergeletak lemah. Mungkin juga sudah tidak bernapas lagi. Wajah Parman sudah tidak dikenali lagi, mungkin. Bagaimana tidak, sekujur tubuh Parman gosong. Parman dibakar hidup-hidup. Ia yakin betul kalau itu adalah Parman karena di jari manisnya masih melekat cincin bertuliskan nama sang anak kelak yang tidak akan mungkin pernah ada.
"Rasakan itu pencuri kotak amal masjid. Pencuri di rumah Allah memang pantas dibakar."
"Ya Allah itu kok orang kejam-kejam sih. Manusia kok dibakar. Gendeng!"
"Wah video ini bakal trending di Youtube! Dan aku bakal terkenal."
Sementara Munaroh jatuh tersungkur di hadapan suaminya, tidak rela lagi mendengar apa yang dikatakan warga. Â Ia tak tahu harus berbuat apa lagi. Ternyata selama ini ia makan makanan haram. Tapi kenapa pula suaminya harus dibakar? Kenapa?