Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Terlalu Sendu

18 Oktober 2022   21:45 Diperbarui: 18 Oktober 2022   21:57 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan Malam. Gambar via Pixabay

Malam yang larut
Ketika hujan deras jatuh
irama air bah jatuh menindih 

Pada tempat yang sempat terjangkau
ada ruang perteduhan untuk melepas penat
membiarkan melodi semesta bergelayutan pada pendengaran

Rona itu terukir sendu
saat rinai memercik berisik
Memori lama bersafari entah kemana 
pada ungkapan yang bungkam
atau jiwa yang sedang gelagapan

Netra menilik dengan tergesa-gesa
Senyum tersirat mengamininya
ada manusia yang lara
ada manusia yang nestapa
ada manusia yang meminta,
"Wahai hujan kapan kiranya engkau reda"

Hujan Membumi Disela nada dan cerita,,
hujan membumi disela alunan yang terus mengiring,,,,,
banyak hati yang tersakiti
banyak rasa yang terwakili 


( S )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun