Di setiap adzan berkumandang
Menggema merdu dalamnya gendang
Hari terketuk jantung pun terguncang
Meraung keras bagaikan lonceng yang berdentang
Kutatap mereka yang berjalan terburu-buru
Menyingkap sarung sendal tergesek aspal berdebu
Tergesa berebut ke masjid terlebih dahulu
Sebab mereka mencari ketengan kalbu
Ada rasa rindu yang Tak sempat kunikmati
Menatapnya bergegas senang mengaji
Ada setampuk rasa yang Kian Hari Kian menggeluti
Dalam relung angan Dan hati yang tiada terperi
Sejumput doa Dan munajat hanya bisa kusampaikan
Kepada Sang pembolak balik hati
Agar Tak pernah merasa bosan
Mengirim Hidayah pada Beliau suatu Hari nanti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!