Mohon tunggu...
Mukhtar Habib
Mukhtar Habib Mohon Tunggu... Penulis Lepas, Wartawan di salah satu Media Harian/Online. Penulis Ofisial PON XXI 2024. Penulis Novel.

Simpel dan sederhana. Berusaha berpikir positif akan sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menatap Lelah

10 Agustus 2025   15:00 Diperbarui: 10 Agustus 2025   15:00 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi Menatap Lelah. Foto: Cottonbro Studio/Pexels

Menatap Lelah

Oleh: Mukhtar Habib

Dari semenanjung ujung jua tanpa asa

Terkubur segenap tulisan-tullisan hati

Menetapi, rak bergemih

Haruskah meratap?

Imbuhan syair hanyalah ratapan tak berguna

Kehidupan penuh hujan dan kemarau panjang

Tak ingin mengurai

Jiwa tak mampu menatap, meski hati menjerit

Ulas sastra adalah wayang sang Empunya sang pemilik diri

Seyogianya asa adalah harapan bukan putus asa

Cinta, kasih penuh sayang tak memberi ruang hitam dikala terang

Meski lilin adalah kenyataan, tertutupi dinding kegelapan

Deli Serdang, 10 Agustus 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun