Oleh: Mukhtar Habib
Selembar penuh terbaca dari buah pikir penyair
Tak jenuh meski berulangÂ
Dari antipati frasa berbait kisahÂ
Tapi bukan buku cinta selalu menyendu dan merindu
Sedahan pohon cemara juga tidak demikan
Seakan bilang  di sana begitu tenang
Melepaskan penat jiwa dari gundah terjabar
Apalah jua senang tak terlukisÂ
Â
Gamang itu sejenak terhapuskan selastri penuh damai
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!