Dengan mengetahui kekurangan hari kemarin, maka kita kurangi kekurangan itu di hari esok. Setidaknya Kita hanya merugi, tidak sampai gulung tikar alias bangkrut. Akan lebih pbaik jika hari ini lebih baik karena dengan itu waktu yang kita jual akan tergantikan dengan keuntungan. Tidak sekedar kembali modal.
Banyak kebaikan memang dengan muhasabah atau kembali ke istilah di judul yakni introspeksi. Hanya saja, terlalu banyak introspeksi diri, hingga jatuhnya menyalahkan diri sendiri sering terjadi. Itulah over introspeksi yang jadi bagian dari overthinking.
Saya tahu dan merasakan, bahwa kondisi demikian sangatlah tidak nyaman. Meskipun memang hakikat menjadi baik itu tidak nyaman. Ada hal yang harus dikorbankan, harus digadaikan, atau harus dijual untuk melunasi pinjol. Alias ada fase sakit dan pahit untuk menjadi sehat.
Haruskah aku berkata kasar, "dasar setan!".
Lanjut di part 2.