Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Bumi Meluah Rasa

8 November 2023   13:10 Diperbarui: 8 November 2023   13:29 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd 

Setelah bulan bermuram durja di paruh masa

Bumi bingung terhuyung- huyung dirundung duka

Matahari mengibas panas  warna tembaga

Gunung -gunung berdentang mual meludah sembarangan

Kabut  mengoplos udara malam bersenda ria di pucuk -pucuk ranum

Semenjak bumi mendua pada matahari

Suara -suara berselingkuh dalam genggaman

Bayi- bayi melonpat tingkap diusir dari rahim suci

Ibu muda telanjang dada mengobral nafsu di stasiun kereta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun