Temanggung - Proyek pelebaran jalan ruas Ngadirejo - Candiroto pada Agustus 2025 sempat menimbulkan masalah baru. Di wilayah Mergoyoso hingga Sekedung, saluran air tertutup timbunan tanah sehingga kehilangan fungsinya. Akibatnya, setiap kali hujan turun, air melimpah ke jalan nasional. Kondisi ini membuat aspal cepat berlubang dan pengendara tidak nyaman melintas.
Tak lama kemudian, saya menemui Pak Yoyok di Kantor PU Kecamatan Ngadirejo. Beliau menerima laporan dengan hangat dan segera menghubungi Pak Sarmono, mandor yang bertanggung jawab atas perawatan jalan Ngadirejo-Paten. Melalui komunikasi lanjutan, pada 10 September, saya mendapat kabar dari Pak Sarmono bahwa normalisasi saluran air akan dilakukan sebelum pengecoran jalan dimulai.
Janji itu benar-benar ditepati. Pada Rabu, 17 September, alat berat mulai dikerahkan. Excavator bekerja menggali timbunan tanah, sementara truk pengangkut mengangkut hasil galian agar saluran kembali terbuka. Pekerjaan berlanjut secara bertahap. Minggu, 21 September 2025, pekerja mulai memasang U-ditch di beberapa titik, agar aliran air tertata dengan rapi dan lebih kokoh.
Langkah cepat ini menunjukkan kolaborasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah. Saya sangat mengapresiasi Dinas PU Kabupaten Temanggung, PU Kecamatan Ngadirejo, Dinas PU Provinsi Jawa Tengah, dan seluruh pihak yang terlibat. Respons cepat mereka membuat masalah genangan air bisa segera diatasi sebelum berdampak lebih besar.
Semoga praktik baik ini bisa menjadi contoh bahwa suara warga, bila disampaikan dengan bukti yang jelas, dapat menjadi masukan berharga untuk perbaikan infrastruktur bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI