Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK Kab. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film "Labinak": Mereka Ada di Sini dan Lezatnya Daging Manusia

21 Agustus 2025   21:27 Diperbarui: 30 Agustus 2025   17:45 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktris Raihaanun dan Nayla Purnama saat menghadiri Press Screening untuk film Labinak di kawasan Senayan, Selasa (12/8/2025). (Foto: KOMPAS.com/Disya Shaliha)

Hadirnya sosok Sumanto, pria asal Purbalingga dikenal seorang kanibal. Kini berusia 53 tahun dan sudah menghirup udara bebas. Aksi pencurian mayat beberapa tahun silam lalu memakan daging mayat tersebut membuktikan bahwa sekte sesat kanibalisme bukan hanya isapan jempol belaka. 

Tanpa ragu, dia telah berhasil memakan tiga tubuh manusia. Pesona Sumanto dilengkapi senyum khasnya menjadi magnet tersendiri bagi penonton. 

Reaksi-reaksi itu beragam. Ada yang terkejut, tertawa, tak sedikit bagi gen Z yang bingung dengan siapa sebenarnya Sumanto. Bedanya dengan sekte Bhairawa terletak pada nyawa. Jika Sumanto menyantap mayat (manusia tanpa nyawa) sedangkan Bhairawa menyajikan manusia yang masih bernyawa.

c. Arti tarian, angka, puisi kematian, lagu iringan ritual, tikus

Secara simbolis masing-masing angka, puisi kematian, lagu iringan ritual, tarian, dan tikus miliki simbol sendiri. Tikus diartikan sebagai hewan cerdas. 

Tikus yang erat dengan kemiskinan, kotor, dan jorok mampu beradaptasi dengan tindakan di sekitarnya. Di pandai pahami situasi. Saat tenang maka bergerak, ketika bising, berhentilah dia. Digambarkan pada film, bahwa tikus mondar-mandir namun tidak tertangkap oleh manusia. 

Tikus hadir di rumah mewah sebagai penanda jika di ruang bawah tanah terdapat banyak potongan tubuh manusia hasil tumbal yang penuh aliran darah. 

Puisi kematian dapat diartikan sebagai pengingat manusia untuk hati-hati menghadapi ajal. Kita tidak akan paham bagaimana, kapan, dan dimana kematian datang. 

Setiap angka punyai makna berbeda-beda di dunia mistis. Ada makna keberuntungan, ada pula sebaliknya. Lagu iringan ritual diartikan sebagai mantra gerakan awal persembahan dewa. 

d. Ternyata kemewahan dan kepintaran seseorang membawa petaka

Orang iri dan dengki sudah dapat dipastikan hampir di seluruh penjuru dunia akan menemukannya. Tak terkecuali pesan dalam film ini. Orang yang dianggap piawai dalam bidang akademik, dipenuhi kebutuhan primer dan sekunder, dijamin masa depannya, tapi ternyata hanya untuk dimusnahkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun