Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK Kab. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Film

Review La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka... Hai Istri, Waspada Pelakor di Depan Mata!

15 Agustus 2025   11:42 Diperbarui: 18 Agustus 2025   18:30 2316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelakor tak berhenti pada aksi pemberantasan asisten. Dua anak Alina diguna-guna dengan jimat menggantung pada lemari baju mereka. Jimat itulah yang bisa merekatkan Asih bersama anak-anak. Secara tidak langsung Rere dan Malik begitu nyaman dekat dengan Asih. Menurutnya, anak-anak bisa dikendalikan secara sihir skala ringan. Tugas utamanya yakni membuat Reza lupakan istrinya, dukun berikan jimat paling tangguh, terdapat rajah tulisan aksara Jawa dan beberapa benda keramat dimasukkan dalam peti. Asih juga menambahkan cairan suci dilarutkan pada makanan atau minuman disajikan untuk Reza dan Alina.

Hal-hal mistik inilah media Asih dalam menggapai tujuannya, yakni pelakor. Mulai berpura-pura kenakan hijab, berakhlak dan bertutur kata islami, cara berpakaian sederhana, tunjukkan kasih sayang kepada semua anggota keluarga, mengambil kesempatan 'indah' untuk menggoda Reza, dan pintar menutup kebohongan. Tahapan strategi pelakor akan terus dilakukan jika cara pertama belum berhasil, maka pelakor senantiasa rajin mengunjungi dukun. Selain bantuan dukun, pelakor tidak tanggung-tanggung layangkan aksinya guna menghabisi musuh. Ibarat kata seorang pelakor tidak punya hati nurani dan bermuka dua. Manis di depan istri sah tapi 'melayani' suami orang tanpa keraguan. 

Di tengah dunia yang semakin lincah teknologi, tak jarang sebagian orang masih percaya pada dukun atau paranormal. Mengunjungi dukun pun bisa dilakukan secara virtual. Tinggal metode dan bentuk mahar sudah disepakati antara dukun dan pasiennya, maka jadilah akad tersebut. Dukun punyai cara mengelabuhi musuhnya sesuai kesepakatan, biasanya yang terjadi semakin mahal mahar semakin jitu kualitas kerjanya. Bahkan jika trik satu belum terselesaikan, maka sedia mahar lagi untuk trik kedua dan seterusnya. Kira-kira begitulah prosedur perdukunan di masyarakat kita. Miris! Meskipun banyak yang berhasil dan gagal.

2. Alina: perempuan gila kerja 

Alinda dikhianati suami dan pengasuh anaknya. Antara cinta, dosa, dan luka. Sebagai seorang istri meskipun mendapat izin suaminya perihal mencari nafkah, alangkah baiknya jika susun jadwal tuk luangkan waktu hangout bersama keluarga. Ya, minimal satu minggu sekali. Kenapa demikian? Karena risiko memasukkan baby sister atau asisten rumah tangga perlu pertimbangan secara matang. Kemungkinan terburuk seandainya terjadi dapat diminimalisir. Contohnya, istri membuat kesepakatan dengan seluruh anggota keluarga utamanya saat dia tidak berada di rumah. 

Cintanya kepada anggota keluarga perlu terapkan sikap waspada. Jangan mudah percaya sepenuhnya kepada suami. Saat suami lengah dan tak berdaya karena pesona Asih, maka secara tidak langsung perbuatan suami menjadi bumerang istri. Dosa besar yang dilakukan suami karena memilih pelakor bisa saja dibenarkan dengan alasan istri selalu sibuk bekerja. Pendapat demikian, sah-sah saja di kalangan masyarakat. Banyak yang berpikiran, kalau istri sibuk kerja maka berhati-hatilah adanya perubahan pada suami. Kecurigaan ini sempat dirasakan tetangga Alina, sepasang suami istri yang diperankan Patricia Gouw (Eva) dan Reza Nangin (Rico). Bahkan tetangga miliki peran penting saat lakoni biduk rumah tangga. Bisa support hal positif atau malah sebaliknya menjadi benalu. Untungnya Eva dan Rico sangat pro membantu Alina selesaikan konflik rumah tangganya hingga akhir film.

Jika cinta, dan dosa sudah mengalun, maka hati siapa tak terluka?  Hati istrilah melihat Asih dan Reza secara daring lewat video kiriman Kang Karyo dan saksikan luring langsung di kamar pribadinya. Pelakor dan suaminya asyik bermesraan. Kaget campur tak percaya, Alina melihat jelas adegan perselingkuhan suaminya. Alih-alih minta maaf, Reza malah mengusir Alina cukup kasar. Terjadi kekerasaan dalam rumah tangga, digambarkan secara gamblang pada adegan Alina diseret Reza dan dipaksa keluar rumah.

Menyikapi makna judul film yang terdiri dari tiga kata. Cinta, begitu indahnya cinta Alina dan Reza bersama kedua anaknya hidup rukun dan tenteram. Banyak kawan, karyawan, tetangga, jamaah kajian, hingga costumer menyayanginya, tak lain dan tak bukan cinta mereka untuk Alina. 

Dosa, dosa suami ditanggung Alina dan juga anak-anaknya. Dosa besar perselingkuhan dengan pelakor membuat Alina sempat tidak percaya pada Tuhan dengan berbagai cobaan yang dia lewati. Dia yakin bahwa Allah tak henti-hentinya memberikan cobaan. Tumpahan suudzon  kepada Sang Kholik tersampaikan nyaring saat di pangkuan ibunya (Ayu Dyah Pasha). Sosok Ibu Dina seolah terlupakan pada gambaran film ini. Sudah menjadi kuasa Allah, bahwa doa ibu tembus langit artinya semua doa ibu untuk anaknya pasti dikabulkan. Hanya saja Alina tetap berusaha sendiri guna pulihkan retakan rumah tangga.

Luka diilustrasikan bahwa Alina potret ibu rumah tangga secara umum di kehidupan nyata. Setelah merasa berdosa jauh dari Allah dan ibunya, dia kembali ikhtiar mendekatkan diri pada kajian agama. Rukman Rosadi sebagai Ustaz Ridho berikan bimbingan spiritual dan berhasil menyibak ilmu sihir yang merasuki Reza. Tahap ini, Alina terluka batin serta lahir. Jauh dari anak-anak dan suaminya. Kekuatan kebersamaan antara tetangga, ibu, teman, dan jamaah kajian, maka dilakukanlah ruqyah untuk Reza. Ritual sudah berjalan 75 persen, namun Reza masih saja mencari Asih. Tinggal 25 persen ruqyah selesai, jimat tertinggi berhasil dibakar Alina. Nasib Asih tak tertolong, dia jatuh dari lantai dua. Luka semakin membara saat Alina ragu ketulusan suaminya, dia membutuhkan kesembuhan waktu atas luka hati perbuatan suaminya.

La tahzan diartikan jangan bersedih, memicu Ustad Ridho berikan terapi batin kepada Alinda. Dia diingatkan salat berjamaah dan kembali kepada Allah memanfaatkan ayat-ayat suci Al Quran sebagai upaya pemulihan jiwa Reza. Pesannya kepada Alina, Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuan manusia itu sendiri, maka janganlah bersedih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun