Telinganya berdengung. Suara tawa, tangis bayi, dan suara pintu tua yang berderit berdatangan dari segala arah.
Lalu...
Gelap.
Kembali
Tak sadar, Damar tergeletak di tanah. Hari sudah terang. Seekor ayam berkokok di kejauhan. Beberapa warga desa menemukannya tidur di bawah pohon beringin, tepat di tengah kompleks makam.
“Astaghfirullah, Dam! Kau ngapain tidur di sini?” teriak Pak RT, yang tampak panik.
Damar melirik sekeliling. Ia berada di tengah-tengah kompleks pemakaman.
Motor miliknya ada di samping, kunci masih terpasang, tapi bensinnya habis total.
Ia dibopong pulang oleh warga.
Ketika sampai rumah, ibunya menangis melihatnya. Tubuh Damar lemas dan wajah pucat pasi.
"Kenapa kamu semalam pulang malam banget pas Jumat Kliwon?!"
Damar hanya terdiam. Ia tak bisa cerita.