Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membandingkan The Great Depression dengan Ekonomi Sekarang

26 Juni 2024   13:10 Diperbarui: 22 April 2025   03:10 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis agrikultural ini menambah beban ekonomi pada saat Depresi Besar, memperburuk kemiskinan dan ketidakstabilan sosial di daerah pedesaan.

Penyebab Resesi Ekonomi Global Saat Ini

Pandemi COVID-19:Pandemi COVID-19 yang dimulai pada akhir 2019 menyebabkan krisis kesehatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dengan cepat berkembang menjadi resesi ekonomi pada tahun 2020. 

Pemerintah di seluruh dunia memberlakukan langkah-langkah pembatasan sosial yang ketat, termasuk penguncian wilayah, penutupan bisnis, dan pembatasan perjalanan, untuk mengekang penyebaran virus. 

Langkah-langkah ini mengakibatkan penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi, dengan sektor-sektor seperti pariwisata, perhotelan, dan ritel mengalami pukulan terberat. Pengangguran meningkat secara drastis, dan banyak bisnis kecil terpaksa menutup operasi mereka secara permanen.

Gangguan Rantai Pasok:Pandemi dan konflik geopolitik telah menyebabkan gangguan besar dalam rantai pasok global. Penutupan pabrik, pembatasan transportasi dan kekurangan tenaga kerja akibat karantina dan penyakit mengganggu produksi dan distribusi barang. 

Selain itu, ketegangan geopolitik, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta perang Rusia-Ukraina, memperburuk situasi dengan menambah ketidakpastian dan memicu hambatan perdagangan. 

Gangguan ini menyebabkan kekurangan barang dan komponen penting, meningkatkan biaya produksi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.

Inflasi:Lonjakan harga komoditas, terutama energi dan pangan, telah mendorong inflasi di banyak negara. Kekurangan pasokan dan peningkatan permintaan pasca-penguncian menyebabkan harga bahan bakar, listrik, dan bahan makanan naik tajam. 

Biaya energi yang tinggi berdampak langsung pada biaya produksi dan transportasi, yang pada gilirannya meningkatkan harga barang dan jasa secara keseluruhan. 

Inflasi yang tinggi mengurangi daya beli konsumen, menyebabkan penurunan konsumsi dan menambah tekanan pada ekonomi yang sudah rapuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun