Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mempertanyakan Isi Buku Sejarah

27 September 2020   06:10 Diperbarui: 27 September 2020   17:14 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku sejarah yang tebal bukan hanya berisi informasi tetapi juga berisi 'misi' (Koleksi pribadi)

Tulisan ini sebagai kelanjutan dari artikel saya sebelumnya Sejarah Tidak Wajib, Saya Setuju.

Di sana saya membahas masalah kerangka berpikir untuk memahami sejarah yang harus dimiliki anak SMA. Menjelang dewasa, remaja di rentang usia SMA bukan lagi harus dicekoki sejarah buatan Pemerintah. Mereka harus bisa memahami isi buku sejarah agar tidak menjadi "korban" sejarah yang serba belum jelas kebenarannya.

Saya "ngotot" agar anak sekolah diajari cara memahami sejarah _khususnya buku sejarah yang tebal. Saya pikir anak-anak harus bisa mengambil hikmah penting dari belajar sejarah bukan membuatnya "mual"  ketika membaca buku-buku tebal.

Saya mengutip dari buku Cara Membaca Buku dan Memahaminya (Adler dan Van Doren, 1896) bahwa membaca buku sejarah bukan hanya untuk mempelajari apa yang benar-benar terjadi pada suatu masa tertentu di tempat tertentu di masa silam, namun juga mempelajari cara orang bertindak di segala masa dan tempat, terutama masa kini. Sejarah adalah cerita peristiwa-peristiwa yang menuntun ke masa kini.

Sebagai pembaca awam, memang tidak usah terlalu pusing untuk menemukan kebenaran peritiwa sejarah dalam sebuah buku. Saya juga begitu, karena saya bukan sejarawan yang punya cukup sumberdaya untuk melakukan itu. Tetapi, penting bagi kita untuk menemukan pokok bahasan tertentu dalam buku sejarah.

Apakah buku itu penting?

Sejarah dapat menjurus ke tindakan praktis dan politis. Karena itulah, penting membacanya dengan baik.

Penting untuk diketahui, siapa yang menulis laporan sejarah itu. Bagaimana cara dia berpikir?  

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita harus menanyakan serangkaian pertanyaan tentang segala hal yang berhubungan dengan peristiwa-periatiwa zaman sekarang.

1.  Apa yang penulis ingin buktikan? Sering penulis akan mengatakan hal ini pada kata pengantarnya.

2. Siapa yang ingin diyakinkannya? 
Tanyailah diri anda sendiri apakah buku itu dimaksudkan untuk sekelompok orang yang punya kepentingan khusus, ataukah kepentingan setiap orang?

3. Pengetahuan khusus apa yang kiranya ia miliki? Perkiraan-perkiraan yang dimiliki penulis yang menurutnya anda pun memilikinya, kadang-kadang sangat sulit diketahui. Walaupun demikian anda harus berusaha mengetahuinya.

4. Bahasa khusus yang bagaimanakah yang ia pakai? Ini cara lain untuk mengatakan bahwa anda harus memahami istilah-istilahnya.

5. Apakah ia benar-benar mengetahui apa yang dia katakan? Pertanyaan ini barangkali yang paling susah dijawab. Sekalipun penulis ingin memberikan kita pokok  bahasannya, mungkin saja ia masih kurang informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun