Mohon tunggu...
Muhammad Wahyu ariansyah
Muhammad Wahyu ariansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Al Azhar Indonesia

Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam, di Universitas Al Azhar Indoensia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus (children with special needs)

31 Januari 2024   09:32 Diperbarui: 31 Januari 2024   09:38 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan inklusif menanamkan nilai pendidikan sosial terhadap peserta didik baik anak berkebutuhsn khusus maupun anak non berkebutuhan khusus sejak dini, sehingga dalam pendidikan inklusif antara anak satu dengan yang lain saling menghargai perbedaan dan menghilangkan sikap diskriminatif, Allah tidak melihat bentuk (fisik) seorang muslim, namun Allah melihat hati dan perbuatnnya.

Manfaat yang diperoleh dari inklusi salah satunya adalah Sekolah inklusi dipandang paling efektif untuk melawan sikap diskriminatif,menciptakan masyarakat yang mau menerima kedatangan anak luar biasa, dan mencapai pendidikan untuk semua. Di dalam kelas inklusi anak berkebutuhan khusus memperoleh perlakuan yang sama seperti anak normal. Sikap terbuka dari teman-teman sebaya dan guru di sekolah inklusi mempengaruhi self esteem anak. Anak akan memiliki self-esteem yang tinggi, sehingga mereka bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki tetapi tetap sadar akan kekurangan pada dirinya.

Oleh karena itu selayaknya pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus harus lebih diperhatikan, karena tidak semua anak berkebutuhan khusus mampu belajar bersama dengan anak-anak pada umumnya, disebabkan anak berkebutuhan khusus sangat sulit untuk dapat berkonsentrasi. Dalam kondisi seperti inilah dirasakan perlunya pelayanan yang memfokuskan kegiatan dalam membantu para peserta didik yang menderita gangguan autis secara pribadi agar mereka dapat berhasil dalam proses pendidikanya. Fakta di atas menunjukkan bahwa pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus membutuhkan lebih banyak perhatian, baik dari segi kurikulum, pendidik, materi, dan evaluasinya. Pendidikan agama Islam untuk anak berkebutuhan khusus dalam pembelajarannya harus dipersiapkan secara matang agar dalam proses pembelajarannya bisa maksimal dan membuahkan hasil.

Anak berkebutuhan khusus memerlukan pendekatan komunikasi yang sensitif dan penuh pemahaman.,terhadap cara berkomunikasi dengan anak-anak ini memegang peranan penting dalam membentuk lingkungan yang mendukung pertumbuhan mereka.Setiap anak berkebutuhan khusus memiliki kebutuhan dan preferensi komunikasi yang unik. Memahami kondisi khusus, baik fisik maupun mental, menjadi langkah awal untuk membangun komunikasi. Beberapa anak mungkin memiliki keterbatasan dalam berbicara, sehingga penting untuk mengidentifikasi dan memahami bahasa komunikasi alternatif yang mereka gunakan, seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh, atau perangkat bantu komunikasi.Kesabaran Sebagai Kunci Utama Proses Komunikasi yang Tidak Terburu-buru sehingga Anak berkebutuhan khusus mungkin memerlukan waktu ekstra untuk merespons atau mengekspresikan diri. Memberikan waktu dan ruang yang cukup adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan Kesabaran juga melibatkan kemampuan mendengar apa yang sudah di pelajari dan mencoba memahami perasaan dan kebutuhan anak melalui ekspresi dan isyarat non-verbal mereka membantu menciptakan hubungan yang lebih kuat.Untuk anak-anak dengan kesulitan komunikasi verbal, penggunaan metode visual seperti gambar atau papan komunikasi dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan pesan dan kebutuhan. Beberapa anak merespons lebih baik terhadap metode komunikasi yang melibatkan musik atau seni. Integrasi seni dalam interaksi sehari-hari dapat membuka jalur baru untuk ekspresi. Berkomunikasi dengan anak berkebutuhan khusus bukan hanya tugas individu, tetapi tanggung jawab bersama kita semua. Dengan pemahaman, kesabaran, dan adaptasi metode komunikasi yang tepat, kita dapat membangun jembatan komunikasi yang memungkinkan anak-anak ini tumbuh dan berkembang sesuai potensi mereka. Lingkungan sekitar yang mendukung dan inklusif adalah kunci untuk menciptakan lingkungan di mana setiap anak merasa dihargai dan dapat berkomunikasi dengan penuh makna

Seringkali masyarakat memandang anak berkebutuhan khusus dianggap sebagai anak atau masyarakat yang tidak produktif karena tidak mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab sehingga hak-haknya seringkali diabaikan.

Untuk itu, bagi orang tua dianjurkan untuk memenuhi hak-hak ABK dalam segala aspek kehidupan, seperti bersosialisasi, belajar, sekolah, bermain, mengaji dan berkegiatan lain yang bertujuan memperkenalkan anak berkebutuhan khusus dengan kehidupan di luar rumah.

Menurut yang saya pelajari selama di semester ini menunjukkan bahwa temen-teman cenderung memiliki pemahaman yang mendalam terkait kekhususan anak-anak berkebutuhan khusus. Respon positif terhadap inklusi dan dukungan terhadap pendidikan khusus menggambarkan rasa tanggung jawab sosial dan spiritual dalam memastikan setiap individu mendapat hak pendidikan yang setara.

Melibatkan konsep disabilitas pendidikan anak berkebutuhan khusus dapat mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Kombinasi pendidikan inklusif dan khusus, bersama dengan komunikasi yang penuh pemahaman, menciptakan lingkungan di mana anak-anak ini dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Pandangan kekhususan dalam masyarakat Islam memberikan landasan moral dan etika untuk mendukung anak-anak berkebutuhan khusus dalam perjalanan pendidikan mereka terlepas dari itu semua, perhatian besar perlu dikembalikan pada perlunya pemahaman menyeluruh di tataran masyarakat kepada anak berkebutuhan khusus. Pemahaman itu dimulai dari pengidentifikasian hal yang dibutuhkan hingga perawatan yang sesuai dengan karakteristik khusus masing-masing. Sebab, tanpa adanya pemahaman, mustahil seseorang dapat mencapai sikap penerimaan, apalagi keberpihakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun