Mohon tunggu...
Muhammad Uwais
Muhammad Uwais Mohon Tunggu... mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fakta Menarik Benteng Marlborough yang Jarang Diketahui

21 Maret 2025   12:31 Diperbarui: 21 Maret 2025   12:31 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Benteng Marlborough, yang terletak di kota Bengkulu, merupakan salah satu situs bersejarah yang menarik untuk dijelajahi. Dibangun oleh Inggris pada tahun 1714, benteng ini tidak hanya berfungsi sebagai pertahanan, tetapi juga mencerminkan sejarah kolonial yang kaya di Indonesia. Dengan arsitektur yang megah dan pemandangan yang menakjubkan, Benteng Marlborough menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa sejarah dan budaya.

Saat mengunjungi Benteng Marlborough, pengunjung akan disambut oleh dinding-dinding kokoh yang terbuat dari batu bata dan pasir. Benteng ini memiliki bentuk segi enam yang unik, dan dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah, termasuk pantai dan hutan tropis. Di dalam benteng, terdapat berbagai ruangan yang dulunya digunakan untuk keperluan militer, seperti ruang penyimpanan senjata dan tempat tinggal para tentara. Pengunjung dapat menjelajahi setiap sudut benteng dan membayangkan kehidupan para prajurit yang pernah bertugas di sana.

Tidak hanya keindahan yang dimiliki oleh benteng Marlborough ini tetapi didalaamnya juga terdapat beberapa fakta menarik yang jarang diketahui oleh orang-orang, yaitu tentang tradisi bulan muharam di Bengkulu, pada dasarnya Bulan Muharam merupakan bulan pertama dalam sistem kalender Qamariyah (kalender Islam), sehingga 1 Muharam merupakan awal tahun baru Hijriyah. 

Keberagaman budaya, agama, dan keyakinan masyarakat Indonesia telah mewarnai berbagai tradisi dan ritual yang dilakukan masyarakat pada bulan Muharam. Bengkulu juga memiliki tradisi pada bulan muharam yang biasa disebut tradisi tabut, terdapat keyakinan tentang tabut ini, tradisi Tabut yang dilaksanakan setiap bulan Muharam di kota Bengkulu, oleh beberapa kalangan diasumsikan sebagai tradisi yang memberikan penghormatan, memuliakan, dan memperingati peristiwa Padang Karbala, yakni pertempuran cucu Nabi Muhammad SAW yang bernama Husein
bin Ali dengan tentara Yazid.

kita dapat melihat dari berbagai proses pensakralan dalam prosesi pembuatan Tabot serta ritual pembuangannya di Bengkulu, yang diklaim sebagai salah satu kesenian budaya daerah. Dari prosesi ritual Tabot akan terlihat jelas bagaimana kentalnya budaya Hindhu dan Bhuddha melekat, dan dibungkus dalam kemasan Islam. bagaimana prosesi ritual Tabot di Kampung Berkas dan Kampung Kepiri. Di sana terdapat bangunan Stupa (Tangkup sebagaimana yang terdapat di Candi Borobudur), dan pada hari perayaannya stupa tersebut diberi kelambu secara khusus. Benda sakral seperti ini juga terdapat di salah satu di sudut Benteng Marlborough menghadap kepelabuhan laut lama, juga terdapat sebuah Gerga Batu di Kampung Berkas (Japarudin 2017).

Perayaan ini merupakan tradisi yang berasal dari pengaruh budaya Islam, khususnya untuk mengenang kematian cucu Nabi Muhammad, yaitu Husain bin Ali. Diperkirakan bahwa tradisi Tabut dibawa oleh para pekerja dan pedagang dari Timur Tengah yang datang ke Bengkulu, termasuk mereka yang terlibat dalam pembangunan benteng.

Seiring berjalannya waktu, perayaan Tabut berkembang menjadi salah satu acara budaya yang paling penting di Bengkulu. Setiap tahun, masyarakat setempat mengadakan prosesi yang melibatkan pembuatan dan pengarakkan tabut, yang terbuat dari kayu dan dihias dengan indah. Kaitannya dengan Benteng Marlborough terletak pada fakta bahwa benteng ini menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah dan budaya masyarakat Bengkulu. Sebagai lokasi yang bersejarah, Benteng Marlborough tidak hanya melambangkan kekuatan militer kolonial, tetapi juga menjadi simbol dari keberagaman budaya yang ada di daerah tersebut, termasuk tradisi Tabut yang kaya akan nilainilai spiritual dan sosial. Prosesi ini diiringi dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya, menciptakan suasana yang meriah dan penuh makna. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun