Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Penjualan Sering Minus? Ketahui Penyebab dan Antisipasinya

10 Februari 2022   06:28 Diperbarui: 10 Februari 2022   06:31 9476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Berbicara masalah penjualan, maka kita tidak akan asing dengan masalah penjualan minus tiap harinya.

Masalah penjualan minus ini beragam penyebabnya, ada yang karena nota yang belum tercatat, utang yang belum dibayar, kesalahan dalam memberikan uang kembalian, dan kesalahan memberikan harga.

Semua hal itu tentu akan menyebabkan penjualan dalam sebuah toko akan mengalami yang namanya minus.

Contoh yang semisal omset harian yang didapat 100 ribu, tetapi uang cash yang ada hanya 90 ribu. Lantas dimanakah yang 10 ribu nya? Tentu jawabannya berupa kemungkinan-kemungkinan seperti yang telah dijelaskan diatas.

Penulis sedikit mempunyai pengalaan dalam mengelola keuangan yang ada dalam sebuah kafe di desa. Kebetulan penulis mendapatkan pengalaman berharga ini dari program magang yang diadakan.

Penulis sudah sempat menjajagi semua bidang, mulai dari jadi baristanya, waitress, dan tentu cashier.

Yang selalu jadi masalah yaitu ketika sudah mulai tutup buku, tepatnya jam 11 malam, setelah dihitung berkali-kali ternyata keuangannya hamper tiap hari mengalami minus.

Kafe di desa tersebut masih baru beroperasi, yaitu sekitar 3-4 bulanan. Beruntungnya kelompok kami memiliki kedekatan erat dengan karang taruna di desa disana yang mengoperasikan kafe tersebut.

Dalam penghitungan uang yang ada, memang terkadang tidak minus, ada juga yang bahkan plus dari nilai penjualan yang seharusnya.

Tetapi lagi-lagi plus penjualan tersebut penyebabnya berupa kemungkinan diatas. Dan meskipun namanya plus, tetap dianggap sebagai cacat secara administrasi.

Lantas bagaimanakah administrasi yang baik dala sebuah perusahaan? Sudah tentu administrasi yang tertiba, yang berarti antara nota penjualan dan uang kembalian harian dengan omset harian harus seimbang atau sama.

Oh iya, berbicara tentang uang kembalian, ada cerita yang mungkin perlu diperhatikan supaya ketika kita menjadi kasir, lebih teliti dalam mengelola keuangan.

Ceritanya begini, ketika ada seorang si pelanggan yang membeli barang seharga 52 ribu dan menyetorkan uang 100 ribu, penulis tidak konsentrasi dan mengasihkan kembalian 52 ribu.

Penulis memang kondisi jaga di malam hari mengharuskan konsentrasi yang lebih, sebab dari pagi sampai sore ada kegiatan kelompok yang cukup menguras pikiran.

Dan beruntunganya saja, si pelanggan spontan berkata bahwa uang kembalian seharusnya 48 ribu. Langsung penulis sadar dan memberikan uang kembalian dengan jumalh yang sesuai.

Cerita yang lain lagi, ketika penulis hendak ke kamar mandi dan meminta tolong orang terdekat supaya menjadi kasir. Tak lama kemudian, ada sedikit kendala yang ada.

Kendalanya yaitu ketika penulis selesai dari kamar mandi, ada beberapa pelanggan yang dating dan hendak membayar. Oh iya, kafe tersebut masih menerapkan pembayaran di akhir.

Ketika penulis berusaha meng-cross check, ternyata ada kesalahan input data dalam nota yang ada di meja chasire. Nota yang seharusnya ditulis sudah dibayar, ternyata masih tertulis belum dibayar.

Ketika teman penulis Tanya dan memastikan apakah si pelanggan sudah membayar, ia menjawab "sudah, baru saja tadi", maka penulis langsung membenarkan nota tersebut.

Kejadian lagi, yaitu ketika pelanggan yang awalnya pesan misal coklat beng-beng dan sudah membayar diawal, tiba-tiba merubah pesanan menjadi coklat chocolatos.

Padahal, pesanan coklat beng-bengnya itu sudah dibuat dan tinggal diantar. Saat itu penulis masih belum paham betul dan mengiyakan saja permintaan si pelanggan tadi.

Lantas penulis banyak ditanya oleh teman-teman, "pesanan siapa ini? kok belum diantar". Lantas penulis jawab tidak ada yang pesan. Seketika suasana jadi agak sedikit pusing.

Langsung saja sebagai kasir, penulis menghampiri si pelanggan yang merubah pesanan tersebut untuk meng-cross check apakah benar si pelanggan melakukan hal yang demikian.

Ternyata memang benar, setelah memperhatikan wajah dan mengingat orang (penulis tidak gampang ingat wajah orang), dia-lah yang merubah pesanan.

Lantas penulis kembali ke meja kasir dan berkata kalau memang benar orang yang duduk di bawah tersebut yang merubah pesanan.

Untungnya dari karang taruna bersikap mengalah dan legawa serta memilih untuk sedikit rugi ketimbang banyak perdebatan kusir dengan pelanggan.

Kalau melihat konteks benar-salah, maka agak sulit menilainya. Sebab si pelanggan mungkin merasa pesanan masih belum dibuat, padahal sudah. Dan si barista yang sudah membuat tetapi cancel order.

Terlepas dari hal itu semua, yang penulis tekankan adalah seharusnya ketika terjun magang atau bekerja dalam sebuah tempat, profesionalisme dan komunikasi dengan tim adalah hal yang utama.

Seharusnya kasir itu memiliki sifat tegas, dengan cara berkata "mohon maaf pesanan sudah dibuat.". Lalu  kasir itu harus teliti dalam soal mengelola uang dan nota, dan beberapa hal yang lain.

Sebab, sebenarnya minus atau tidaknya penjualan sebuah perusahaan itu tergantung tim kasir dan pihak tim akuntan yang menghitung laporan hariannya. Kalau tim kasir dan akuntan (biasanya jadi satu, kasir saja) itu teliti, maka minus penjualan tidak akan terjadi.

Memang minus dalam penjualan juga beberapa terjadi bahkan dalam sebuat toko retail berskala nasional. Ya kalau rugi, tentu dari tim kasir yang menanggung kerugiannya.

By: M. Saiful Kalam

Source: Pengalaman Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun