Oh iya, berbicara tentang uang kembalian, ada cerita yang mungkin perlu diperhatikan supaya ketika kita menjadi kasir, lebih teliti dalam mengelola keuangan.
Ceritanya begini, ketika ada seorang si pelanggan yang membeli barang seharga 52 ribu dan menyetorkan uang 100 ribu, penulis tidak konsentrasi dan mengasihkan kembalian 52 ribu.
Penulis memang kondisi jaga di malam hari mengharuskan konsentrasi yang lebih, sebab dari pagi sampai sore ada kegiatan kelompok yang cukup menguras pikiran.
Dan beruntunganya saja, si pelanggan spontan berkata bahwa uang kembalian seharusnya 48 ribu. Langsung penulis sadar dan memberikan uang kembalian dengan jumalh yang sesuai.
Cerita yang lain lagi, ketika penulis hendak ke kamar mandi dan meminta tolong orang terdekat supaya menjadi kasir. Tak lama kemudian, ada sedikit kendala yang ada.
Kendalanya yaitu ketika penulis selesai dari kamar mandi, ada beberapa pelanggan yang dating dan hendak membayar. Oh iya, kafe tersebut masih menerapkan pembayaran di akhir.
Ketika penulis berusaha meng-cross check, ternyata ada kesalahan input data dalam nota yang ada di meja chasire. Nota yang seharusnya ditulis sudah dibayar, ternyata masih tertulis belum dibayar.
Ketika teman penulis Tanya dan memastikan apakah si pelanggan sudah membayar, ia menjawab "sudah, baru saja tadi", maka penulis langsung membenarkan nota tersebut.
Kejadian lagi, yaitu ketika pelanggan yang awalnya pesan misal coklat beng-beng dan sudah membayar diawal, tiba-tiba merubah pesanan menjadi coklat chocolatos.
Padahal, pesanan coklat beng-bengnya itu sudah dibuat dan tinggal diantar. Saat itu penulis masih belum paham betul dan mengiyakan saja permintaan si pelanggan tadi.
Lantas penulis banyak ditanya oleh teman-teman, "pesanan siapa ini? kok belum diantar". Lantas penulis jawab tidak ada yang pesan. Seketika suasana jadi agak sedikit pusing.