Sebab kata ceramah agama, kepura-puraan dan pencitraan tersebut kelak bisa sebagai bahan bakar api neraka ketika pada hari pembalasan bagi yang bersangkutan dan dikhawatirkan negara akan terpuruk. Bahkan untuk menghindari polarisasi karena adanya partai berazas agama, perlu dirumuskan konsensus nasional hanya ada dua partai nasionalis.Â
Biarlah kemudian dalam partai itu para kader terbaiknya saling berlomba untuk menempa diri menjadi pemimpin negarawan. Saling komunikasi antar partai politik sudah terjalin. Mungkinkah mereka bisa saling bergabung untuk membentuk hanya dua Partai Nasionalis? Wallahua'lam bissawab.*****
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!