Mohon tunggu...
MUHAMMAD RIDHO SUSILO
MUHAMMAD RIDHO SUSILO Mohon Tunggu... MAHASISWA

MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI Tahun Ajaran 2025/2026 UNIVERSITAS 'AISYIYAH YOGYAKARTA.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari terakhir Masa Ta'aruf mahasiswa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta tahun 2025

21 September 2025   23:03 Diperbarui: 21 September 2025   23:03 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari terakhir Masa Ta'aruf (MATAF) Mahasiswa Baru universitas 'aisyiyah yogyakarta 2025, mahasiswa baru diberikan 2 pemaparan materi dari 2 narasumber yang berbeda, yaitu yang pertama terkait "3 Formula Rahasia Ubah Generasi Rebahan Jadi generasi Emas" yang akan di jelaskan oleh Bapak Irfan Amalee dan "Perguruan Tinggi di Era Digital dan Revolusi Industri" oleh bapak Dr. Punang Amaripuja, S.E., S.T., M.IT.

"3 Formula Rahasia Ubah Generasi Rebahan Jadi generasi Emas"

Narasumber 1 : Irfan Amalee

(Founder @peacegenid @peacesantren_welasasih)

'Setiap anak muda punya potensi besar untuk berkembang, tetapi tidak sedikit yang masih terjebak dalam zona nyaman atau istilahnya "generasi rebahan". melalui sesi ini , pembicara mengingatkan bahwa perubahan bisa terjadi bila kita berani melangkah dengan tiga formula sederhana.

Pertama, berani mencoba hal baru. Kegagalan bukan akhir dari segalanya. Justru dari kegagalan, kita bisa belajar dan tumbuh. Seperti kata Albert Einstein, "Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan adalah orang yang tak pernah mencoba hal baru."

Kedua, kenali posisi diri. Dari data yang ditampilkan, ada tiga tipe orang : quitters (mudah menyerah), campers (berhenti di tengah jalan), dan climbers (terus mendaki sampai puncak). Untuk menjadi generasi emas, kita harus memilih jadi climber, meski jalannya panjang dan penuh tantangan.

Ketiga, disiplin dan konsisten, perubahan besar lahir dari kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari. bukan mimpi tinggi yang menentukkan hasil, tetapi langkah nyata yang kita ambil secara konsisten.

Pesannya sederhana: jangan hanya jadi penonton dalam hidup. Bangun keberanian, jaga konsistensi, dan terus bergerak. Dengan begitu, generasi rebahan bisa benar-benar berubah menjadi generasi emas yang memberi manfaat, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga orang lain.

"Perguruan Tinggi di Era digital dan Revolusi Industri"

Narasumber 2 : Dr. Punang Amaripuja, S.E., S.T., M.IT.

(Dosen Prodi Manajemen UMY)

'Kita semua sekarang hidup di zaman yang serba cepat. Dunia berubah terus, kadang bikin kaget karena sesuatu yang dulu terasa mustahil, sekarang bisa menjadi kenyataan. Pemaparan materi ini membuka mata saya tentang bagaimana perguruan tinggi harus siap menghadapi era digital dan revolusi industri.

Kalau dulu revolusi industri dimulai dari mesin uap, lalu masuk listrik, komputer, sampai internet, sekarang kita ada di fase baru : era AI dan revolusi industri 5.0. Bedanya, teknologi bukan sekedar  lagi alat, tetapi jadi "teman kerja" manusia.

Banyak orang takut AI menggantikan perkerjaan manusia. memang ada profesi yang bisa tergeser, terutama yang sifatnya rutin. Tapi, AI juga bisa jadi kawan. Misalnya, membantu merangkum materi, cari ide, atau bikin latihan soal. Yang penting, kita tetap bijak dan jujur dalam menggunakannya.

Dunia kerja ke depan butuh keterampilan baru. Belajar sekarang tidak hanya lewat bangku kuliah, tapi bisa juga lewat kursus singkat seperti Google Career Certificates. Jadi, bukan hanya soal punya gelar, tapi soal punya skill yang relevan.

Perubahan teknologi sering datang tiba-tiba. Contohnya, drone yang bisa antar paket, atau printer 3D yang bisa bikin organ tubuh. Itu disebut inovasi disruptif--bukan sekedar memperbaiki yang lama, tapi mengubah cara hidup kita.

Perguruan tinggi kedepan bukan cuma tempat cari ijazah, tapi tempat belajar cara menghadapi dunia yang terus berubah. Teknologi tidak busa dihindari, jadi mari kita jalan bareng,  bukan lari menjauh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun