Matahari pecah
Dua wanita menyeruak bertelanjang paha
Dadanya busung mengusung beban
Hidup ini sudah tak normal,bisiknya
Digibaskan tangan kanannya
Merintik mengepingkan bilangan diselembaran uang ribuan
Angkah normal untuk sebuah kehidupan
Dipecahkan kembali sunging senyumnya
Higgga tegak menyerupa tiang-tiang listrik ditepi jalan
Matahari redup
Wanita itu merunduk lalu gerimis
Gemuruh di dadanya menandakan perubahan iklim
Kemarau telah tersingkap
Air mata jatuh
Daun --daun meliuk jatuh
Waktu menggigit musim
Nyaris tak terdengar langkahnya
Ia duduk mensejajarkan dirinya dengan kuncup bunga taman
Matahari jatuh
Kecupan di pipinya masih membekas
Jakarta, 2012-2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!