Mohon tunggu...
Muhammad Nur Fahmi
Muhammad Nur Fahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Menulis agar di kenang biar menjadi kunang-kunang di gemerlapan malam yang sunyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Demokrasi Melahirkan Tirani, Penguasa Berlindung di Balik Oligarki

17 September 2023   07:02 Diperbarui: 17 September 2023   07:10 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DOKUMENTASI WARTAWAN ISTANA KEPRESIDENAN via mataram.tribunnews.com

Demokrasi Melahirkan Tirani, Penguasa Berlindung Dibalik Oligarki, ekploitasi terhadap Rakyat marak terjadi, Dominasi dan monopoli menjadi barter penguasa terhadap para cukong cukong perampok aset negeri, dan akhirnya Penindasan dan penindasan terjadi.

Selamat datang REVOLUSI SOSIAL di negeri antah berantah, Terasa muak dan menyengat bau persengkongkolan jahat, para penghianat bertopeng Investasi, berbaju regulasi,tanpa di sadari telah memantik perlawanan rakyat. Kami para PRIBUMI, pewaris sah bumi Pertiwi yang sudah di pecundangi dengan kelicikan.

Sejarah peradaban manusia kembali terulang, Perjuangan antar kelas antara penindas dan yang ditindas, antara si kaya dan si miskin, antara Rakyat dan Budak Oligarki, dan akan kita buktikan siapa yang bertahan.

STRATEGI untuk bertahan di atas kursi kekuasaan pun sedang gencar di lakukan, fitnah, bullyan, ejekan, nyinyiran terhadap orang-orang yang berusaha lurus dan istiqomah memperjuangkan kebenaran dan itu sepertinya berhasil untuk mereka yang tak mau dan enggan membaca track record yang ada.

Sekarang hanya dua pilihan HITAM atau PUTIH karena ABU-ABU tak berlaku dalam peta perjuangan.

Masih terlalu banyak RAKYAT YANG TIDAK FAHAM kondisi, enggan bicara politik, padahal semua yang di lakukan dari mulai bangun tidur sampai mau tidur tak lepas dari kebijakan politik. 

Niat baik belum tentu di terima dengan baik tapi setidaknya Allah lewat malaikatnya sudah mencatat itu, Totalitas dalam bersikap memang tidak mudah karena tipuan dunia begitu menggiurkan, tapi sebagai seorang pejuang jangan pernah berhenti atau mencoba menggadaikan Idealisme hanya karena kepentingan sesaat

Karena Ketika anak panah sudah lepas dari busurnya kecepatan angin pun tak bisa mengejarnya

Tetaplah Istiqomah, yakinlah Nyinyiran itu keluar dari munafikun atas ketidakmampuannya, meskipun mereka berbaju aktifis

Support dan doa itu keluar dari keikhlasan oleh mereka yang dengan keterbatasannya tidak mampu terjun langsung ke Medan Aksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun