Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Kapal Aceh Hebat, Transportasi Massal Berbasis Identitas Budaya

16 September 2025   07:00 Diperbarui: 16 September 2025   12:14 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika hal ini ditanamkan dalam pelayanan kapal, setiap penumpang akan merasakan keramahan yang berbeda. Ditambah lagi, penyediaan ruang ibadah yang layak, makanan halal, serta layanan ramah keluarga menjadikan kapal ini selaras dengan identitas Aceh sebagai Serambi Mekkah.

Sejauh saya menggunakan jasa Aceh Hebat ketika menyeberang, saya belum pernah mendengar sapaan kru Aceh Hebat menggunakan bahasa Aceh. Padahal penumpang akan merasakan suasana kapal lebih hangat jika awak kapal menyapa dengan bahasa Aceh.

Rasanya lebih dekat, lebih akrab, dan lebih membanggakan. Hal-hal sederhana seperti itu seringkali lebih membekas daripada sekadar fasilitas fisik.

Awak kapal bisa memberikan sapaan dalam tiga bahasa, Aceh, Bahasa Indonesia, dan Inggris. Seperti yang sering kita dengarkan di Pelabuhan Ulee Lhee Banda Aceh.

Hal ini seharusnya bisa diterapkan juga di atas Kapal Aceh Hebat. Ruang ibadah juga demikian, sering dikeluhkan oleh masyarakat jika musalla di Kapal Aceh Hebat lebih kecil dibandingkan Kapal BRR.

Apalagi jika kapal berlabuh di waktu magrib, masyarakat harus antre lebih lama baru bisa melaksanakan salat. Ini juga harus dievaluasi.

Kita harus memberikan fasilitas yang nyaman untuk penumpang, termasuk fasilitas ibadahnya.

Ketiga, Motor Penggerak Ekonomi dan Wisata

Tidak bisa dipungkiri, Kapal Aceh Hebat punya dampak besar bagi ekonomi dan pariwisata. Dengan kapasitas yang besar, distribusi barang menjadi lebih lancar.

Masyarakat tidak lagi kesulitan mengirim hasil bumi atau barang dagangan. Wisatawan pun semakin mudah datang, khususnya ke Sabang yang dikenal sebagai surga wisata bahari.

Sejauh pengamatan saya, ini juga menjadi peluang besar untuk membantu UMKM lokal berjaya di atas kapal. Makanan khas Aceh seperti timphan, kopi Gayo, atau kue bhoi bisa disediakan di atas kapal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun